Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rata-rata Minyak Mentah Merosot ke 74 Dollar AS, Terendah sejak Januari 2022

Kompas.com - 03/07/2023, 15:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren penurunan harga minyak mentah berlanjut pada Juni 2023. Bahkan, harga rata-rata minyak mentah telah mencapai level terendah sejak Januari 2022.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, harga minyak mentah acuan Brent, Dubai, maupun West Texas Intermediate (WTI) menurun pada Juni lalu. Tercatat rata-rata harga minyak mentah sebesar 74 dollar AS per barrel pada Juni, lebih rendah dari bulan sebelumnya sekitar 82 dollar AS per barrel.

"Ini adalah harga terendah sejak Januari 2022," ujar dia, dalam konferensi pers, Senin (3/7/2023).

Mengacu data Bank Dunia, penurunan harga memang terjadi pada seluruh jenis minyak mentah. Tercatat rata-rata haraga minyak mentah acuan Brent sebesar 75,7 dollar AS per barrel, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 84,1 dollar AS per barrel.

Baca juga: Inflasi Tahunan Terus Menyusut, Sentuh Level Terendah sejak April 2022

Kemudian, rata-rata harga minyak mentah acuan Dubai sebesar 75,1 dollar AS per barrel, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 83,8 dollar AS per barrel. Terakhir, rata-rata harga minyak acuan WTI sebesar 71,6 dollar AS per barrel, lebih rendah dari Mei sebesar 79,4 dollar AS per barrel.

"Penurunan ini sejalan dengan prediksi Bank Dunia dalam World Economic Outlook yang dirilis pada April 2023 lalu," kata Pudji.

Sebagai informasi, Bank Dunia memang memproyeksi, harga minyak mentah dunia mengalami penurunan sepanjang 2023. Hal ini selaras dengan prospek pertumbuhan ekonomi negara maju yang melemah, sehingga permintaan pun turut terkoreksi.

Baca juga: Simak Rekomendasi Saham di Sektor Energy, Ada HRUM, MEDC, dan BRPT

Dalam laporan Commodity Markets Outlook edisi April 2023, Bank Dunia memprediksi, harga rata-rata minyak mentah acuan Brent mencapai 84 dollar AS per barrel pada 2023. Nilai tersebut menurun dari harga rata-rata tahun lalu yang mencapai kisaran 100 dollar AS per barrel.

Meskipun demikian, harga minyak mentah diproyeksi kembali meningkat pada 2024. Proyeksi ini ditopang oleh permintaan China yang akan kembali tumbuh. Oleh karenanya, harga minyak mentah diproyeksi tidak akan kembali ke level sebelum pandemi (2015-2019) yakni pada kisaran 57 dollar AS per barrel.

Baca juga: Catatan IMF soal Hilirisasi Nikel Indonesia: Strategi Deregulasi dan Intervensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com