Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Mendag Zulhas Dongkrak Pertumbuhan UMKM di Tanah Air

Kompas.com - 11/08/2023, 18:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Tanah Air, satu hal yang paling penting adalah kolaborasi dan dukungan seluruh pihak.

Di sisi lain, Kemendag telah menyiapkan berbagai program yang mendukung UMKM untuk lebih maju.

“Pertama, untuk akses pasar kita di Kemendag punya 45 Perwakilan Perdagangan (Perwadag) di 45 negara. Itu bisa dimanfaatkan oleh UMKM kita, ada 20-an Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) untuk promosi,” ungkap Mendag dalam acara Road to Indonesia Start-up Ecosystem Summit 2023 secara virtual, Jumat (11/8/2023).

Zulhas mengatakan, pihaknya juga membuat ‘toll way’ untuk mendukung ekspor produk UMKM ke luar negeri. Hal ini dilakukan mengingat ada hambatan dalam upaya UMKM untuk go international.

Baca juga: Mendag Zulhas Minta Pengusaha Tak Perlu Khawatir di Tahun Politik

“Kalau tidak dilakukan itu, nanti kita kalau ekspor hambatannya banyak. Misal, kita ke Uni Eropa (UE) kirim sepatu, kena pajak 9 persen, kirim makanan kena pajak 20 persen,” lanjut dia.

Di sisi lain, pihaknya sudah menyelesaikan beberapa perjanjian dagang dengan beberapa negara, diantaranya negara Asean. Adapun sebanyak 30 negara yang sudah menyelesaikan kesepakatan dagang dengan Indonesia.

Melalui kesepakatan dagang, maka akan lebih mudah bagi produk-produk Indonesia untuk memasuki pasar global. Untuk Uni Eropa, perjanjian dagang ditargetkan akan selesai tahun ini. Sementara untuk Timur Tengah, Amerika Latin, dan AS sudah selesai.

“Kita juga mengembangkan pasar tradisional. Kita garap terus dan membuka peluang untuk pasar yang lebih luas. Misalnya, kita sudah surplus 14 miliar dollar AS dari India, Pakistan kita surplus 3 miliar dollar AS, Bangladesh surplus 2 miliar dollar AS, dan Filipina saat ini surplus 8 miliar dollar AS,” jelas dia.

Zulhas menambahkan, potensi perdagangan dengan negara Asean sangat besar. Apalagi, saat ini kerja sama dalam hal perdagangan, berupa pembebasan tarif sudah dilakukan. Hal ini dapat mendorong potensi kerja sama yang lebih besar lagi.

Baca juga: Indonesia Bisa Belajar dari Korea Selatan untuk Majukan Sektor UMKM

“Jadi dengan Asean, potensi perdagangan kita besar sekali. Karena kita sudah bebas tarif,” tegas dia.

Di sisi lain, ekosistem digital memiliki peran yang krusial dalam mendorong UMKM go global. Dia bilang dengan tren sistem digital saat ini, diharapkan dapat mendorong volume perdagangan melalui e-commerce.

“Kemendag juga membangun 4 pilar, mulai dari pembangunan ekosistem e-commerce, kesiapan UMKM, ritel modern, hingga lembaga perbankan,” tambah Zulhas.

“Jadi e-commerce itu bisa kita kerja samakan dengan UMKM. Saat ini e-commerce sudah banyak melatih UMKM karena UMKM kan kalau offline saja terbatas. Dia harus masuk ke digital, dan terlatih untuk packaging yang lebih menarik,” lanjut dia.

Zulas bilang, Kemendag juga memberikan kursus desain produk bagi UMKM. Dia menerangkan, UMKM dan market place saling membutuhkan untuk mempercepat atau mengakselerasi pertumbuhan UMKM, dimana market place dapat supplier, dan UMKM mendapatkan pasar melalui market place.

Baca juga: Bahlil Ngadu ke Jokowi: UMKM Selalu Jadi Jualan Politikus Saat Pemilu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com