Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Zulhas Minta Pengusaha Tak Perlu Khawatir di Tahun Politik

Kompas.com - 10/08/2023, 21:30 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) meminta pengusaha untuk tetap tenang dan fokus menjalankan usahanya jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal ini menyusul adanya ketakutan para pengusaha akan ketidakpastian berusaha di tahun politik.

“Terkait dengan situasi politik dan industri pusat perbelanjaan, banyak teman-teman yang khawatir meskipun ini tidak perlu dikhawatirkan. Kami ingin dapatkan arahan di tahun politik dikaitkan dengan perdagangan Indonesia 2023-2024,” ujar Ketua Umum DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (Appbi) Alphonzus Widjaja saat pembukaan Indonesia Shopping Festival 2023 di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Polemik TikTok, Mendag Pisahkan Izin E-Commerce dan Social Commerce

Menanggapi permintaan itu, Mendag Zulhas menyatakan, pemilu kali ini akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Dia pun meminta para pengusaha tidak perlu khawatir.

“Aman, damai, tertib. Insha Allah. Karena apa? Karena yang turun sudah lewat, yang paling jelek sudah lewat, saatnya sekarang yang baik-baik, bagus-bagus,” ujar Zulhas.

"Ekonomi kita itu akan baik, tahun depan lebih baik lagi dan cuan akan lebih banyak. Jadi sudah tenang saja, fokus usaha, sudah 2 kali pemilu kurang baik tahun depan akan jauh lebih bagus," sambung dia.

Selain itu Mendag Zulhas juga meminta kerja sama semua pihak termasuk pengusaha untuk mewujudkan cita-cita Indonesia maju di 2045 dan ekonominya terus bertumbuh.

Baca juga: Mendag Zulhas: Larangan Impor Barang di Bawah 100 Dollar AS Cuma untuk Cross Border Commerce

Adapun pemerintah sendiri menargetkan pendapatan domestik bruto atau PDB per kapita sebesar 5.500 dollar AS pada tahun depan, sebagai salah satu upaya untuk menjadi negara maju di 2045.

Sementara PDB Indonesia per kapita pada tahun 2022 tercatat sebesar 4.580 dollar AS.

"Kita ingin negara maju 2045. Oleh karena itu pertama kita harus bangga buatan kita dulu, buatan kita harus rajai pasar domestik, jangan bangga buatan luar. Setelah itu, baru kita bisa menyerbu pasar global itu. Kalau itu kita lakukan, bisa, tentu peran pemerintah banyak, baru kita bisa jadi negara maju di 2045," pungkasnya.

Baca juga: Cerita Mendag Zulhas Disindir Jokowi karena RI Tak Punya Bursa CPO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com