Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras atau Sorgum, Pilih Mana?

Kompas.com - Diperbarui 13/08/2023, 20:13 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.comSorgum adalah salah satu produk pangan yang disebut-sebut bisa menjadi bahan pangan untuk mencegah krisis pangan. Pemerintah sendiri tengah mendorong diversifikasi pangan, mengganti bahan pokok utama dengan bahan pokok yang lain.

Contohnya adalah mengganti beras ataupun gandum dengan sorgum.

Namun kalau dihitung-hitung, sebenarnya murah mana beras atau sorgum?

Analis Ketahanan Pangan Pertama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Salehah mengatakan, secara hitung-hitungan biaya pengeluaran untuk mengonsumsi sorgum jauh lebih mahal dari pada beras.

Baca juga: Mengenal Tanaman Sorgum, Pengganti Gandum asal Afrika Idaman Jokowi

"Konsumsi 1 hari itu perlu sekitar 200 gram beras dan diansumsikan harga beras yang baik itu sekitar Rp 13.000 per kilogram. Sementara, sorgum rata-rata Rp 18.000 per kilogram. Karena kandungan serat yang tinggi, konsumsi sorgum mungkin membutuhkan sekitar 150-180 gram per hari. Kalau dari segi harga memang lebih mahal namun dari segi kandungan gizi sorgum memiliki kandungan vitamin dan mineral yang jauh lebih tinggi, bahkan kandungan protein hampir 2 kali lipat dari beras," ujarnya saat dijumpai Kompas.com di Kupang, Minggu (13/7/2023).

Sorgum sendiri terkenal memiliki tingkat kandungan serat atau fiber jauh lebih banyak dibandingkan beras sehingga durasi kenyang ketika memakan sorgum lebih lama. Sehingga konsumsi sorgum mungkin tidak sebanyak mengonsumsi nasi atau beras karena sifat serat yang memberikan rasa kenyang lebih cepat dan tahan lama.

"Cuma dari segi takaran, mungkin lebih boros mengonsumsi nasi karena daya tahan untuk lapar itu cepat artinya makan nasi/sorgum dalam jumlah yang hampir sama, beras memberikan rasa kenyang 3 jam sementara sorgum bisa memberikan rasa kenyang selama 6 jam," jelas Salehah.

Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, sorgum memiliki tingakat kandungan fiber yang lebih banyak dan gluten sedikit sehingga baik untuk kesehatan.

“Kalau dibandingkan saja antara 1 kilogram jagung itu kalau dikonsumsi, sama nutrisi dan daya tahan kenyangnya dengan setengah kilogram sorgum,” ujar Arief.

Bahkan menurut dia sorgum juga sangat baik digunakan untuk peningkatan berat pada hewan ternak. Dia juga menambahkan, ke depan Indonesia akan memiliki suatu waktu untuk menemukan biaya produksi sorgum jauh lebih murah seturut dengan majunya teknologi di bidang pertanian.

“Jadi dalam 1 tanaman sorgum itu 3 bulan panen dan 1 sorgum ada manfaatnya semua. Dirawat dan ditreatmen khusus untuk dipanen lagi 3 bulan ke depan. Tanaman masa depan ini,” ucap dia.

Mengenai durasi tahannya kenyang, Kompas.com mencoba mengomsumsi kedua bahan pokok itu.

Dimulai dari pukul 8.00 WITA,  mengonsumsi beras menjadi nasi, kurang dari 3 jam sudah terasa lapar lagi. Sementara ketika mengonsumsi sorgum, jauh lebih lama yakni kurang lebih dari 5 jam.

Baca juga: Perkuat Ketahanan Pangan, Bapanas Tanam Perdana Sorgum di Sukabumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com