Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Awal Tahun, Pemerintah Sudah Impor Beras Senilai Rp 9,6 Triliun

Kompas.com - 16/08/2023, 06:01 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia telah mengimpor beras selain beras khusus sebanyak 1,17 juta ton sejak Januari hingga Juli 2023. Impor utamanya berasal dari Thailand dan Vietnam.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, impor beras dengan kode harmonized system (HS) 10063099 nilainya mencapai 672,2 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 9,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.300 per dollar AS).

"Impor beras selain beras khusus ataupun impor beras dengan kode HS 10063109 selama Januari sampai Juli 2023 itu berdasarkan catatan BPS mancapai 1,17 juta ton," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Kemendag: Rencana Impor Beras 1 Juta Ton dari India Masih Tertunda

Lebih lanjut Amalia menyebutkan, impor tersebut didominasi dari Vietnam dan Thailand. Tercatat pangsa impor beras asal Vietnam mencapai 50,56 persen dan Thailand sebesar 46,33 persen.

Sementara itu, jika memasukan beras khusus, impor beras secara keseluruhan mencapai 1,33 juta ton. Nilai dari impor tersebut mencapai 715,9 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 10,95 triliun.

"Berasal dari Vietnam, Thailand, dan India," ujar Amalia.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Perum Bulog tengah mempercepat realisasi impor beras. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak fenomena El Nino.

Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Bulog Percepat Realisasi Impor Beras

"Dari penugasan sebanyak 2,3 juta ton (300.000 ton sisa penugasan tahun 2022 dan 2 juta ton penugasan tahun 2023) sudah terealisasi sebanyak 1,6 juta ton," ujar Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto dalam keterangannya, Jumat (11/8/2023).

Suyamto mengatakan, pihaknya terus memaksimalkan seluruh instrumen sebagai langkah antisipasi menghadapi El Nino serta untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan dengan melibatkan kelompok tani, penggilingan tradisional, serta para stakeholder lainnya.

Ia memastikan berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga pemerataan ketersediaan stok.

Baca juga: Penjelasan Gamblang Bapanas-Bulog soal Kapan 500.000 Ton Beras Impor akan Datang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com