Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapangan Kerja Jadi PR Besar RI, Angkatan Kerja Baru "Rebutan" dengan Korban PHK

Kompas.com - 17/08/2023, 18:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, saat ini Indonesia dihadapkan pada masalah lapangan pekerjaan, dimana tiap tahun terdapat 2,6 juta angkatan kerja baru.

“Indonesia saat ini juga dihadapkan pada masalah lapangan pekerjaan. Tiap tahun ada 2,6 juta angkatan kerja baru, yang harus bersaing dengan mereka yang jadi korban PHK sekarang,” ungkap Bhima kepada Kompas.com, Rabu (16/8/2023).

Untuk memastikan lapangan pekerjaan di RI, Bhima menekankan ada tiga kunci utama yang harus dilakukan, yakni mendorong industrialisasi, membangkitkan geliat UMKM, mendorong ekonomi digital, dan memanfaatkan peluang kerja di sektor ekonomi hijau.

“Hal tersebut harus didorong untuk menjadi motor penciptaan lapangan kerja,” lanjut Bhima.

Baca juga: Jokowi Klaim Hilirisasi Nikel Buka Peluang Lapangan Kerja Besar, Kini Ada 43 Pabrik

Sejalan dengan lapangan pekerjaan yang harus digenjot, investasi di RI juga tidak kalah penting. Namun di sisi lain, dengan pertumbuhan ekonomi, yang saat ini kan masih over optimistis, China dihadapkan pada potensi pertumbuhan ekonomi di bawah 5 persen tahun depan.

“Mitra dagang Indonesia, yaitu China yang juga merupakan salah satu negara sumber investasi kita, diperkirakan pertumbuhan ekonominya di bawah 5 persen. Jadi apa mungkin jika dikaitkan dengan hubungan dagang yang sangat besar, pertumbuhan kita tetap positif?” lanjut Bhima.

Baca juga: Bahlil: WNI Pindah Kewarganegaraan ke Singapura Bukan karena Isu Lapangan Kerja di RI

Sebelumnya, dalam Pidato Pengantar RAPBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR RI, Rabu (16/7/2023), Presiden RI Joko Widodo mengatakan sektor ekonomi hijau bisa mendatangkan banyak peluang kerja baru.

Menurut dia, untuk mendapatkan kesempatan tersebut, Sumber Daya Manusia (SDM) yang sudah dipersiapkan, harus mendapat lapangan kerja di sektor itu. SDM di Indonesia juga harus mampu mengolah sumber dayanya, untuk memberikan nilai tambah dan menyejahterakan rakyat. melalui hilirisasi.

“SDM yang telah kita persiapkan harus mendapat lapangan kerja untuk bisa menghasilkan produktivitas nasional sehingga kita juga harus kembangan sektor ekonomi baru yang membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, yang memberikan nilai tambah sebesar-besarnya,” kata Jokowi.

Baca juga: Kejar 4,4 Juta Lapangan Kerja, Sandiaga Uno Ajak Pengusaha Muda Buka Loker

Dia mengatakan, hilirisasi yang ingin difokuskan adalah hilirisasi yang melakukan transfer teknologi yang memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan, serta meminimalisir dampak lingkungan.

“Disinilah peran sektor ekonomi hijau dan hilirisasi sebagai window opportunity kita untuk meraih kemajuan karena Indonesia sangat kaya sumber daya alam termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan,” lanjut dia.

“Jadi pemilik saja tidak cukup karena itu akan membuat kita menjadi bangsa pemalas yang hanya menjual bahan mentah kekayaannya. Tanpa ada nilai tambah, tanpa ada keberlanjutan. Indonesia tidak boleh begitu,” tegas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com