Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Kereta Cepat atau Argo Parahyangan? Ini Plus Minusnya

Kompas.com - Diperbarui 06/09/2023, 21:01 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tinggal menghitung hari. Rencananya, kereta yang pembangunannya didanai utang dari China dan APBN Indonesia ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 1 Oktober 2023.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut penumpang hanya membutuhkan waktu 30 menit perjalanan dari Stasiun Halim Jakarta Timur menuju ke Padalarang di Kabupaten Bandung Barat.

Nah bagi penumpang yang memiliki tujuan ke Kota Bandung, maka penumpang kereta cepat disarankan perlu berjalan kaki dari Stasiun Kereta Cepat Padalarang berpindah menuju ke Stasiun Padalarang untuk berganti kereta feeder.

Pemerintah sendiri sudah menegaskan, meski ada KCJB, KA Argo Parahyangan tidak akan dihapus. Keduanya akan beroperasi dengan saling melengkapi.

Baca juga: Pernah Dilawan Jonan, Konsesi KCJB Kini Malah Diizinkan Jadi 80 Tahun

Dilema Argo Parahyangan atau Kereta Cepat

Mengesampingkan jalan tol (mobil pribadi) maupun angkutan umum seperti bus dan travel, bisa dibilang, KA Argo Parahyangan adalah pesaing paling sengit bagi KCJB memperebutkan penumpang yang bepergian dari Jakarta ke Bandung maupun arah sebaliknya.

Yang jadi dilema lainnya, KCIC juga sahamnya dimiliki oleh PT KAI (Persero). Masuknya KAI ke KCIC dilakukan setelah diminta pemerintah menjadi lead konsorsium.

Selain KA Argo Parahyangan, KAI juga menjalankan kereta lain dengan rute yang juga melintasi Bandung-Jakarta, yakni KA Serayu (relasi Purwokerto), KA Cikuray (relasi Garut), KA Pangandaran (relasi Banjar) yang kini berstatus nonaktif.

Nah berikut ini plus minus menggunakan dua moda transportasi berbasis rel penghubung Jakarta dan Bandung tersebut:

Baca juga: Jonan Dulu Bilang, Jakarta-Bandung Terlalu Pendek untuk Kereta Cepat

Plus minus KCJB vs KA Argo Parahyangan

1. Stasiun akhir dan keberangkatan

Salah satu daya tarik menggunakan kereta api reguler adalah bisa berhenti di stasiun besar yang biasanya terletak di pusat kota.

Hal yang jarang ditemui pada mode transportasi pesawat udara, di mana bandara biasanya berada di kawasan pinggiran. Sebagai informasi saja, di berbagai negara, kereta reguler maupun kereta cepat adalah pesaing dari transportasi udara.

KA Argo Parahyangan yang berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta Pusat ini berakhir di Stasiun Bandung yang berada di Kecamatan Andir, tepat di jantung Kota Bandung. Kedua stasiun itu diuntungkan karena berada di jantung kota dan akses yang sangat mudah.

Ini tentu menguntungkan bagi calon penumpang yang memang memiliki tujuan akhir ke Kota Bandung. Sebaliknya, bagi penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung, perlu harus berganti kereta setelah turun di Padalarang.

Baca juga: Keruwetan Kereta Cepat dan Sikap Keberatan Jonan saat Jadi Menhub

2. Waktu tempuh

Waktu tempuh Kereta Cepat Jakarta Bandung diklaim yakni 30 menit hingga Padalarang, dan sekitar 45 menit hinggga Tegalluar. Sejatinya, kereta yang dipakai KCJB adalah generasi terbaru CR400AF, hasil pengembangan tipe CRH380A oleh anak usaha BUMN China, CRRC Qingdao Sifang, kecepatannya yakni 350 km per jam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com