Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelola 42 Blok Migas, Pertamina Hulu Energi Capai Produksi 1 Juta Barrel Setara Minyak Per Hari

Kompas.com - 12/09/2023, 21:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencapai produksi 1 juta barrel setara minyak per hari (BOEPD) atau sekitar 1.047 ribu barrel setara minyak per hari (MBOEPD). Capain produksi ini berasal dari 42 blok minyak dan gas bumi (migas) yang dikelola PHE.

Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita mengatakan, selama dua tahun menjadi Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) yang berperan sebagai koordinator wilayah kerja hulu migas, PHE mencatatkan pertumbuhan produksi migas.

Pada kinerja 2022 lalu saja, produksi migas PHE tumbuh 7,89 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusi PHE terhadap produksi nasional tercatat atas lifting minyak sebesar 67 persen dan lifting gas sebesar 31 persen.

"Selama dua tahun menjadi Subholding Upstream kami berhasil mencapai produksi melebihi 1 juta BOEPD atau sebesar 1.047 MBOEPD," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Rusia Hengkang, SKK Migas Sebut Banyak Perusahaan yang Antre Garap Blok Tuna

Arya menuturkan, hingga saat ini PHE sudah merealisasikan pengeboran 431 sumur pengembangan, 442 workover (kerja ulang pindah lapisan) dan 18.514 well services (reparasi sumur).

Berbagai proyek besar juga sudah dikerjakan PHE. Seperti OPLL (Optimasi Pengembangan Lanjutan Lapangan) Mahakam, OPLL (Optimasi Pengembangan Lanjutan Lapangan) Sanga Sanga, Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru, dan Secondary Recovery (pengurasan tahap lanjut) metode waterflood.

Dalam bidang eksplorasi, PHE mencapai rasio keberhasilan (success ratio) sebesar 100 persen dengan total temuan sumber daya 2C sebesar 118 juta barrel setara minyak (MMBOE) pada tahun ini. Tahun lalu, PHE mendapat temuan sumber daya 2C sebesar 345,4 MMBOE.

"Pembentukan Subholding Upstream Pertamina memberikan nilai tambah yang memperkuat dan mengoptimalkan posisi Pertamina menjadi lebih fokus di sektor hulu migas," kata Arya.

Baca juga: Kelola Blok Peri Mahakam hingga East Natuna, Produksi Migas PHE Naik 8 Persen

Menurutnya, pembentukan Subholding Upstream Pertamina turut berdampak terhadap proses persetujuan proyek yang lebih optimal dan efektivitas biaya melalui program optimalisasi upstream.

Optimalisasi itu dilakukan dengan mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja, merger dan akuisisi, serta meningkatkan reserve & resource growth.

Arya mengatakan, pada tahun 2023, PHE menjalankan berbagai macam strategi untuk meningkatkan produksi, antara lain menambahkan 10 hak partisipasi (participating interest) di Irak.

Kemudian melakukan akuisisi wilayah kerja atau Blok East Natuna, Blok Bunga dan Blok Peri Mahakam, perpanjangan kontrak MLN Algeria, serta penandatanganan perjanjian pembelian kepemilikan Blok Masela.

"Seluruh strategi yang dijalankan bertujuan untuk menjaga keberlanjutan hulu migas dalam negeri dan mendorong kinerja PHE di kancah internasional," kata dia.

Sejalan dengan mendorong peningkatan produksi, PHE sebagai perusahaan migas turut mendukung upaya penurunan emisi. Perusahaan sudah menurunkan emisi sebesar 854.225 ton CO2 yang merupakan bagian dari program dekarbonisasi energi efisiensi dan low carbon power.

Perusahaan juga telah menginisiasi beberapa kerja sama pengembangan teknologi penyimpanan CO2 atau carbon capture utilization storage/carbon capture storage (CCUS/CCS) di wilayah kerja eksisting.

Selain itu, upaya menekan emisi juga dilakukan melalui ketersediaan energi baru terbarukan (EBT) pada program Desa Energi Berdikari (DEB).

Sebanyak 15 DEB telah menghasilkan energi 62.374 watt peak (Wp) pembangkit listrik tenaga surya, 500 Wp pembangkit listrik tenaga angin, 583.080 meter kubik (m3) biogas dan gas metana, serta 3.766,5 liter biodiesel per tahun.

Program tersebut telah mendukung reduksi emisi karbon 305.847 ton setara CO2 (CO2eq) per tahun dan menjangkau 1.665 penerima manfaat.

"PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (environment, social, governance) untuk mendukung target pemerintah dalam mencapai produksi minyak 1 juta BOPD dan produksi gas 12 BCFD pada tahun 2030," tutup Arya.

Baca juga: Pertamina Hulu Energi Resmi Kelola Blok Migas Bunga Selama 30 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com