Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Tembus 93 Dollar AS Per Barrel, Jadi Level Tertinggi pada 2023

Kompas.com - 15/09/2023, 09:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia menguat ke level tertinggi tahun ini yakni 93 dollar AS per barrel pada akhir perdagangan Kamis (14/9/2023) waktu setempat atau Jumat pagi WIB.

Penguatan ditopang ekspektasi pasar terhadap prospek pasokan yang lebih ketat di sisa tahun 2023, menutupi kekhawatiran perlambatan ekonomi dan meningkatnya persediaan minyak Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari CNBC, harga minyak mentah Brent terpantau naik 1,3 persen atau 1,20 dollar AS menjadi sebesar 93,08 dollar AS per barrel, yang merupakan level tertinggi pada tahun ini.

Sementara minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,3 persen atau 1,14 dollar AS menjadi seharga 89,66 dollar AS per barrel, yang juga merupakan level tertinggi dalam 10 bulan.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 75,06 Dollar AS Per Barrel

Arab Saudi dan Rusia memutuskan memperpanjang pemotongan produksi minyak sebesar 1,3 juta barrel per hari hingga akhir tahun. Badan Energi Internasional (IEA) menyebut, kebijakan ini akan mendorong defisit pasokan di pasar minyak hingga kuartal empat.

"Pengetatan neraca minyak akan tetap menjadi pendorong harga yang dominan selama sisa tahun 2023," ujar Broker Minyak PVM, Tamas Varga.

Kedua tolok ukur harga minyak mentah dunia memang sempat tergelincir pada perdagangan Rabu dengan turun tipis sekitar 13-25 sen AS. Hal ini dipengaruhi laporan persediaan minyak AS yang menunjukkan peningkatan stok produk mentah dan produk olahan.

Namun, langkah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia atau OPEC+ untuk tetap memangkas produksi minyak mereka telah menekan sentimen dari kondisi perekonomian AS.

Baca juga: OPEC Sebut Permintaan Minyak Akan Tembus 110 Juta Barel per Hari di 2045

 


Adapun OPEC sendiri memproyeksi terjadi pertumbuhan permintaan minyak global yang kuat pada 2023 dan 2024, dengan alasan bahwa kondisi negara-negara ekonomi utama lebih kuat dari perkiraan.

Laporan bulanan OPEC memperkirakan permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 2,25 juta barrel per hari (bph) pada 2024.

Dengan tetap tingginya permintaan maka akan terjadi defisit pasokan minyak di pasar global jika pengurangan produksi terus berlanjut oleh Arab Saudi dan Rusia.

"Pasar minyak terlihat sangat ketat dalam dua hingga tiga kuartal ke depan karena masih ada kendala pasokan di tengah kuatnya permintaan,” kata analis ANZ Research.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com