Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Melemah

Kompas.com - 02/10/2023, 09:18 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (2/10/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.03 WIB, IHSG berada pada level 6.951,09 atau naik 0,16 persen (11,1 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.939,89.

Sebanyak 203 saham melaju di zona hijau dan 151 saham di zona merah. Sedangkan 234 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 478,2 miliar dengan volume 694,4 juta saham.

Baca juga: Mengakhiri Pekan, IHSG dan Rupiah Ditutup di Zona Hijau

Associate Director of Research and Investment Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat terbatas. Penguatan IHSG ditopang oleh dua sentimen, diantaranya terkendalinya inflasi di dalam negeri serta pengesahan undang-undang jangka pendek untuk menghindari penutupan pemerintah di AS.

“Saat ini pelaku pasar dan investor juga tengah bergembira, pasalnya secara politik, undang-udang jangka pendek tersebut memastikan pemerintahan tetap berjalan hingga 17 November mendatang,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.935 - 6.973. Hati hati, volatilitas meningkat sehingga menyebabkan potensi koreksi,” tambah dia.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas bergerak pada teritori positif. Nikkei Jepang berada pada level 32,366,1 atau naik 1,6 persen (511,9 poin), dan Strait Times menguat 0,18 persen (5,7 poin) pada level 3.223,16.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah berada pada level Rp 15.500 per dollar AS, atau turun 40 poin (0,26 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.460 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi seiring dengan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terlihat naik kembali, dimana tenor 10 tahun kembali bergerak di atas 4,6 persen, dimana sebelumnya berada pada 4,5 persen.

Sementara itu, tenor 30 tahun juga naik, bergerak di atas 4,7 persen, dimana sebelumnya 4,6 persen. Ini juga turut mempengaruhi Indeks dollar AS yang juga kembali bergerak di atas 106, sebelumnya sempat turun ke kisaran 105.

“Rupiah masih berpeluang melemah hari ini terhadap dollar AS ke kisaran Rp 15.500-Rp15.520 per dollar AS dengan potensi support di kisaran Rp 15.440 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston mengatakan, sentimen yang mendorong pergerakan rupiah hari ini juga termasuk persoalan anggaran operasional pemerintah untuk mencegah penutupan pemerintahan AS telah berhasil diselesaikan Kongres untuk sementara.

Dia bilang, perhatian pasar kembali ke kebijakan suku bunga tinggi AS dimana pasca rapat kebijakan the Fed yang terakhir, ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga AS sekali lagi tahun ini meninggi.

Di sisi lain, sentimen pasar terhadap aset berisiko positif pagi ini. Indeks saham Asia terlihat bergerak menguat. Ini mungkin bisa menahan laju pelemahan rupiah.

Dia mengatakan, data inflasi Indonesia yang menunjukkan inflasi masih stabil di kisaran target dan aktivitas manufaktur yang masih bertumbuh juga bisa membantu menahan pelemahan rupiah.

Baca juga: IHSG Sepekan Melemah, Berikut Daftar Saham Paling Cuan dan Boncos

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com