Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Melantai di BEI, Saham Perusahaan Sawit PTPS Ambles 33,8 Persen di Awal Sesi

Kompas.com - 09/10/2023, 11:33 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (9/10/2023). Pada awal perdagangan pukul 10.29 WIB, harga saham PTPS ambles 33,84 persen pada level Rp 131 per saham.

PTPS menawarkan saham kepada publik sebanyak 450 juta lembar atau setara dengan 20,76 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Pada fase penawaran umum (offering) yang berlangsung pada 3-5 Oktober 2023, perseroan membanderol harga Rp 198 per saham.

“Antusias masyarakat mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) saham hingga 19,53 kali saat proses pelaksanaan IPO. Ini tidak terlepas dari kondisi fundamental Perseroan yang positif di tengah tren peningkatan permintaan CPO, terlebih lagi valuasi PTSP terbilang sangat murah," kata Direktur Utama PTPS, Felix Safei di Main Hall BEI.

Baca juga: IPO Barito Renewables Energy Oversubscribed 135,2 Kali

Felix mengungkapkan, capaian oversubscribed hingga 19,53 kali tersebut mencerminkan bahwa para pemodal memiliki minat yang tinggi terhadap saham PTPS.

Perseroan juga menerbitkan 225 juta Waran Seri I sebagai bonus bagi para investor baru PTPS. Setiap pemegang dua saham baru, berhak memperoleh satu waran. Sementara itu, setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham PTPS.

Felix bilang, saat ini sedang terjadi booming CPO yang tercermin dari tren kenaikan harga sawit akibat berlanjutnya peningkatan permintaan global. Bahkan, faktor kebijakan pemerintah terkait penggunaan biodiesel menjadi B35 turut mendorong konsumsi domestik.

“Rencana pemerintah untuk membentuk bursa perdagangan CPO akan berdampak positif bagi industri kelapa sawit, sehingga mampu menciptakan katalis menguntungkan untuk perusahaan perkebunan kelapa sawit. Terbentuknya bursa CPO diharapkan bisa menjaga stabilitas harga di dalam negeri,” ungkapnya.

Baca juga: Rekor, Pasar Modal Indonesia Catat Jumlah IPO Tertinggi Sepanjang Masa

Dia meyakini, tren peningkatan nilai penjualan PTPS yang terjadi dari tahun ke tahun akan mengatrol laba bersih tahun berjalan di 2023 mencapai Rp 29,11 miliar atau bertumbuh 5,2 persen (year-on- year). Dana IPO yang berhasil dihimpun mencapai Rp 89,1 miliar akan dimanfaatkan untuk kegiatan yang bersifat produktif.

Setelah dikurangi biaya-biaya akan digunakan untuk belanja modal (capex) sebesar 50 persen, sedangkan sebesar 50 persen sisanya akan dimanfaatkan sebagai modal kerja. Sementara itu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I juga akan digunakan sebagai modal kerja.

Mengutip prosepektus laba tahun berjalan pada kuartal I-2023 PTPS mencapai Rp 5,9 miliar atau naik dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 5,3 miliar. Sepanjang 2022, laba tahun berjalan tercatat Rp 27,6 miliar, atau naik dibanding 2023 sebesar Rp 14,9 miliar.

Baca juga: Mau IPO, Perusahaan Distributor GPS Tracker Ini Bakal Lepas 1,1 Miliar Saham

Adapun liabilitas atau utang perseroan tercatat sebesar Rp 22 miliar per Maret 2023. Sementara per akhir Desember 2022 liabilitas sebesar Rp 19 miliar, atau naik dibandingkan dengan periode akhir 2021 sebesar Rp 17 miliar.

Sementara itu, ekuitas perusahaan pada kuartal I-2023 tercatat Rp 54 miliar atau cenderung stabil dibandingkan periode Desember 2022. Adapun aset perusahaan tercatat Rp 75 miliar per 31 Maret 2023. Pada 2022 jumlah aset sebesar Rp 15 miliar atau turun dibandingkan periode 2021 sebesar Rp 36,7 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com