Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prototipe Kereta Cepat Merah Putih Buatan INKA Ditargetkan Meluncur 2026

Kompas.com - 09/10/2023, 11:36 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Industri Kereta Api (Persero) bersama sejumlah instansi dan perguruan tinggi tengah mengembangkan proyek kereta cepat buatan dalam negeri yang dinamakan proyek Kereta Cepat Merah Putih.

Senior Manager Humas dan Kantor Perwakilan INKA Agung Dwi Cahyono mengatakan, prototipe carbody dan bogie kereta cepat lokal ini ditargetkan dapat rampung diproduksi pada 2024 untuk kemudian diuji konstruksinya.

"Proyek kereta cepat merah putih diharapkan muncul prototipenya awal tahun depan, carbody dan frame bogie," ujarnya kepada Kompas.com, dikutip Senin (9/10/2023).

Baca juga: Tiket Gratis Kereta Cepat Whoosh Kembali Dibuka, 1 Akun Bisa Pesan 5 Kursi

Setelah mengetahui kekuatan konstruksi prototipe kereta cepat tersebut, pada 2025 hingga 2026 akan dilakukan integrasi dari berbagai komponen yang ada seperti carbody, sistem kereta, hingga bogie.

Prototipe Kereta Cepat Merah Putih ini tidak hanya dikerjakan oleh INKA tetapi juga dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRINS), serta berbagai perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Gajah Mada (UGM) sehingga diperlukan integrasi.

"Yang mengerjakan kereta cepat merah putih ini banyak instansi dan lembaga terlibat. UGM outputnya apa? ITS outputnya apa? Dan sebagainya. Nanti baru kita integrasi bareng-bareng di tahun 2026. BRIN nanti yang menguji komponen dan konstruksinya dan sebagainya," jelasnya.

Pada 2026 ditargetkan seluruh proses uji coba prototipe Kereta Cepat Merah Putih dapat selesai sehingga dapat diluncurkan.

Adapun saat ini, proyek Kereta Cepat Merah Putih sedang dalam tahapan finalisasi. PT INKA yang bertugas memproduksi Kereta Cepat Merah Putih ini fokus pada pengerjaan pembuatan carbody dan bogie.

Kereta cepat buatan anak bangsa ini baik komponen dan materialnya diusahakan dibuat di Indonesia sehingga benar-benar menjadi produk dalam negeri.

"Carbodyonya semua dari alumunium structure. Bogie juga akan dibuat prototipe yang bisa dijalankan pada kecepatan di atas 200 km/jam," ucapnya.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Dirut KAI: Kami Antisipasi Masalah Tanah

Baca juga: Borong 612 Kereta dari INKA, KAI Pakai Dana Internal Rp 7 Triliun

Sebelumnya, mengutip tayangan pada kanal YouTube LPDP RI, kereta ini disebut akan menghubungkan Jakarta-Surabaya selama 3 jam 40 menit melalui jalur utara dengan rute Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya.

Lingkup riset rancang bangun dan prototyping Kereta Cepat Merah Putih ini termasuk pengerjaan desain envelope cabin dan kokpit, studi human factors engineering dan ergonomics, pengujian aerodinamis, serta perancangan dan pengujian struktur carbody.

Kemudian saat ini, riset Kereta Cepat Merah Putih ini sudah selesai dari sisi lini kemudi yaitu mulai dari ujung depan sampai ujung belakang, bagian luar dan bagian dalam.

Adapun riset Kereta Cepat Merah Putih mendapatkan pendanaan dari Riset Inovatif Produktif (RISPRO) LPDP sebesar Rp 4,89 miliar untuk 3 tahun penelitian.

Baca juga: INKA Bakal Bikin Kereta Cepat, Waktu Tempuh Jakarta-Surabaya Kurang dari 4 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com