Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Intip Beragam Solusi dari Shopee untuk Bantu Produk UMKM Mendunia

Kompas.com - 13/10/2023, 15:42 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Platform e-commerce, Shopee, berkomitmen mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar dapat menembus pasar ekspor. Upaya ini dilakukan melalui pelatihan, pendampingan, serta pemasaran produk di platform Shopee.

Dukungan kepada UMKM agar tembus pasar internasional dimulai sejak 2019. Saat itu, Shopee meluncurkan program Ekspor Shopee.

Shopee juga menginisiasi program Kampus UMKM Shopee. Melalui program ini, produk UMKM dikembangkan sehingga memenuhi standar kualitas pasar internasional.

Program Kampus UMKM Shopee menyediakan pelatihan dan pendampingan UMKM secara gratis. Program-program ini telah sukses membantu puluhan ribu produk UMKM menembus pasar ekspor.

Baca juga: Sederet Inisiatif Shopee dalam Mendukung UMKM Lokal agar Go Global

Teranyar, Shopee meluncurkan program bertajuk “Gerakan Ekspor Serentak di 10 Kota” untuk 1.000 pelaku usaha UMKM di Surakarta, Bandung, Medan, Jakarta, Malang, Bali, Samarinda, serta Yogyakarta.

Program tersebut diselenggarakan untuk memahami seluk-beluk penjualan secara daring dan cara mengekspor produk dengan mudah.

Shopee juga meresmikan Gudang Ekspor di Jakarta Barat untuk membantu pemasaran produk UMKM. Gudang ini diresmikan langsung oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Melalui gudang ini, Shopee mengekspor produk UMKM ke berbagai negara di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.

Berbagai inisiatif yang dilakukan Shopee telah membantu UMKM dalam mengembangkan bisnis hingga keluar negeri.

Salah satu penjual baju di Shopee, Monica Kumala, mengatakan bahwa selain mendulang omzet ratusan juta, Shopee telah membantunya memasarkan produk hingga ke mancanegara.

Baca juga: Jalankan Misi Go Global, Pengusaha Sepatu Asal Bogor Ini Sukses Ekspor Produk Bareng Shopee

Monica sendiri telah memulai bisnis sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Saat itu, ia menjajakan baju muslim dan hijab melalui ponsel dengan metode broadcast message.

Pada 2017, ia mengalihkan usahanya ke bakso aci yang saat itu sedang menjadi tren. Sayangnya, setelah dua tahun beroperasi, usaha kulinernya harus tutup karena terdampak pandemi Covid-19. Saat itu, karena aktivitas luar rumah dibatasi, usahanya sepi. Ia pun mengalami kerugian sampai tidak bisa membayar uang sewa. Meski demikian, Monica tidak patah arang dan terus mencari peluang dengan melakukan riset.

“Kebetulan aku masih memiliki sisa penghasilan dari berjualan bakso aci. Dari sisa penghasilan ini, aku melakukan riset dan membuat produk baju-baju basic untuk wanita dengan nama Monica The Label di Shopee,” ujar Monica.

Perempuan kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 25 tahun lalu itu memaparkan, melalui konsep pakaian basic, tokonya tidak terpaku menjual pakaian yang sedang tren. Karena itu, produk Monica The Label bisa digunakan hampir setiap waktu dan kesempatan. Pemilihan konsep pakaian tersebut bertujuan untuk menggaet pangsa pasar yang lebih luas.

Saat awal-awal jualan baju di Shopee, cerita Monica, ia hanya mendapatkan 5 sampai 10 orderan. Namun, setelah memaksimalkan beragam fitur iklan dan diskon serta kerja sama endorse, orderannya pun meningkat.

Baca juga: Didiet Maulana: Shopee Buktikan Batik Lokal Jadi Layak Ekspor

“Alhamdulillah, omzetku naik terus sejak September 2021. Puncaknya pada Lebaran 2023, aku mendapatkan peningkatan omzet hampir 3 kali lipat,” ujar Monica.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com