Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antisipasi Dampak El Nino, Ditjen PSP Kementan Kembangkan Optimasi Lahan Kering

Kompas.com - 13/10/2023, 15:22 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktorat Jendral (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dampak El Nino yang diperkirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih terjadi hingga akhir 2023.

Salah satunya upaya tersebut dilakukan melalui pengembangan optimasi lahan kering guna meningkatkan produksi pertanian di berbagai wilayah Indonesia.

Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan Ali Jamil mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi lahan sub-optimal cukup luas.

Pria jebolan University Of The Philippines (Soil Science) itu menyebut, lahan kering merupakan lahan sub-optimal yang mempunyai penyebaran paling luas.

Baca juga: 138 Kebakaran Terjadi di Semarang, Mbak Ita Minta Camat dan Lurah Petakan Lahan Kering

"Lahan kering merupakan salah satu agroekosistem yang mempunyai potensi besar untuk usaha pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura maupun tanaman tahunan dan peternakan," ujar Ali dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (13/10/2023).

Meski demikian, ia mengatakan, tidak semua lahan kering sesuai untuk pertanian, terutama karena adanya faktor pembatas tanah dan ketersediaan air.

"Oleh karena itu, kegiatan optimasi lahan kering untuk pertanian dapat dikembangkan dalam upaya peningkatan produksi pertanian serta indeks pertanaman melalui perbaikan infrastruktur lahan dan air," jelas Ali.

Sementara itu, Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan Ditjen PSP Kementan Baginda Siagian mengatakan bahwa permasalahan utama lahan kering adalah akses terhadap ketersediaan air sehingga dapat dimanfaatkan jadi lahan pertanian.

Baca juga: Upeti untuk Sang Mantan Menteri Pertanian, Diduga untuk Bayar Kartu Kredit dan Cicil Alphard

"Maka melalui program optimasi lahan kering dengan bantuan Ditjen PSP kepada petani, salah satunya bertujuan untuk mengupayakan air sampai ke lahan sehingga pemanfaatan lahan pertanian dapat dilakukan secara optimal," tuturnya.

Baginda menyebut kegiatan optimasi lahan kering telah dilakukan di Desa Nonbes, Amarasi, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikerjakan oleh Kelompok Petani (Poktan) Tunas Harapan.

Kegiatan yang dilakukan di lokasi tersebut, salah satunya adalah membangun atau melakukan pemeliharaan saluran irigasi tersier dan pembuatan pintu-pintu air.

“Dengan mengoptimalkan kembali infrastruktur lahan dan air, harapannya di Desa Nonbes ini pertanaman dapat dilakukan sampai tiga kali yang sebelumnya hanya satu kali, dan pada musim kering ini tetap tersedia air di jaringan, “ imbuh Baginda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com