Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Exponential Hilirisasi, Kementan Tingkatkan Kualitas dan Daya Saing Kelor

Kompas.com - 19/10/2023, 20:34 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) saat ini tengah menjalankan hilirisasi perkebunan guna memperkuat komoditas perkebunan Indonesia dari hulu ke hilir dengan dukungan teknologi dan digitalisasi yang mumpuni.

Hal tersebut dilakukan sesuai arahan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebagai langkah realisasi akan instruksi itu, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, serta Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya berkunjung ke salah satu perusahaan pengembang kelor, yakni PT Moringa Organik Indonesia (MOI) di Desa Ngawenombo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng).

"Total produksi kelor bisa mencapai 25-100 ton per bulannya. Produknya dibedakan menjadi bubuk teh dan kapsul," kata Dirjenbun Andi Nur Alam Syah.

Produk diversifikasi Kelor, yakni teh dan kapsul kelor.DOK. Kementan Produk diversifikasi Kelor, yakni teh dan kapsul kelor.

Andi mengatakan, kelor adalah tanaman yang dibutuhkan oleh banyak negara di dunia, salah satunya Amerika Serikat. Indonesia bahkan sempat melakukan ekspor kelor perdana dalam jumlah yang besar.

Baca juga: Tingkatkan Produksi Beras 35 Juta Ton, Kementan-Kementerian PUPR Saling Koordinasi soal Irigasi

"Kelor memiliki potensi yang luar biasa. Pengembangan kelor sangat penting untuk meningkatkan potensi kelor sebagai tumbuhan serbaguna. Para petani bisa bekerja sama dengan PT MOU untuk melakukan exponential hilirasasi sebagai upaya untuk mendorong perkembangan moringa di Indonesia," ucap Andi.

Andi pun memastikan bahwa Ditjenbun akan mengupayakan penguatan branding Moringa Indonesia di seluruh dunia.

"Kepada seluruh pecinta kelor dan stakeholder perkebunan, mari kita bersinergi untuk memajukan kelor dan komoditas perkebunan Indonesia lainnya hingga ke mancanegara," tutur Andi.

Sementara itu, pemilik PT MOI Dudi Krisnadi mengapresiasi Ditjenbun yang telah mendukung perkembangan kelor di Indonesia.

Baca juga: Perkokoh Kepatuhan dan Integritas, Kementan Perkokoh Sinergi dengan Ombudsman

Kunjungan Dirjen Perkebunan ke perusahaan pengembang kelor PT MOIDOK. Kementan Kunjungan Dirjen Perkebunan ke perusahaan pengembang kelor PT MOI

"Kelor sudah eksis di dunia sejak 2012. Kelor yang kami kelola termasuk sebagai kelor terbaik di dunia apabila dilihat dari kandungan nutrisnya," terang Dudi.

Oleh karenanya, dia meminta pemerintah untuk memperkuat sarana dan prasaran pengelolaan kelor guna meningkatkan produksinya di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com