Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Kemarau Panjang, SMGR Salurkan 906.000 Liter Air Bersih

Kompas.com - 20/10/2023, 08:40 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Musim kemarau yang disebabkan fenomena El Nino, berdampak pada kelangkaan air di sejumlah daerah di Indonesia. Kondisi ini membuat sebagian besar masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Emiten BUMN, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) melalui anak usahanya, PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), bergerak cepat membantu masyarakat dengan menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 906.000 liter.

Baca juga: Melihat Dampak El Nino Terhadap Produksi Beras di Tanah Air

Distribusi bantuan air bersih telah dimulai sejak September hingga Oktober 2023 di empat kabupaten/kota di tiga provinsi meliputi Sumatra Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Di Sumatra Barat, bantuan air bersih sebanyak 46.000 liter disalurkan oleh PT Semen Padang kepada masyarakat di Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.

Sementara di Jawa Tengah, sebanyak 400.000 liter air bersih disalurkan oleh PT Semen Gresik kepada masyarakat di 14 desa di 9 Kecamatan di Kabupaten Rembang, serta 350.000 liter air bersih disalurkan oleh SBI Pabrik Cilacap kepada masyarakat di sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap.

Adapun di Sulawesi Selatan, bantuan air bersih disalurkan oleh PT Semen Tonasa ke beberapa fasilitas publik di Kabupaten Pangkep, seperti RSUD Batara Siang sebanyak 80.000 liter, Puskesmas Kalabbirang sebanyak 5.000 liter dan Masjid Taqwa Biring Ere sebanyak 25.000 liter. Selain itu, sejak 2012 PT Semen Tonasa secara rutin memberikan bantuan air bersih kepada warga di Desa Bulu Cindea sebanyak 90.000 liter.

 Baca juga: Hadiri Forum Air Sedunia Luhut Ingatkan Krisis Air Bersih: Tidak Boleh Anggap Remeh

Corporate Secretary SMGR, Vita Mahreyni mengatakan, bantuan air bersih diberikan kepada mereka yang terdampak kekeringan, dan berlokasi di sekitar wilayah operasional perusahaan. Ini juga sejalan dengan program keberlanjutan bisnis SMGR.

“Kami menyadari keberadaan air bersih sangat penting bagi keberlanjutan hidup dan kesejahteraan manusia terutama di tengah situasi kekeringan berkepanjangan yang terjadi karena dampak El Nino seperti sekarang," kata Vita dalam siaran pers, Jumat (20/10/2023).

"Melalui program bantuan air bersih ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,” lanjut dia. 

Baca juga: Program Air Bersih untuk Suku Terasing di Banggai


Selain menyalurkan air bersih untuk membantu menopang kebutuhan masyarakat, SMGR juga membangun embung di wilayah operasi dan reklamasi, di antaranya di lahan reklamasi Tuban seluas total 720.000 meter persegi dengan kapasitas penampungan air 6 juta m3, di Pabrik Rembang seluas 5.119 meter persegi yang berkapasitas 15.000 m3.

"Embung tersebut berfungsi untuk membantu masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan air bersih terutama untuk pertanian dan perkebunan. Di sisi lain, Semen Tonasa juga memiliki kolam seluas 58,56 ha di lahan reklamasi yang digunakan untuk reservoir sebagai cadangan air untuk kebutuhan pabrik," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com