Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target Produksi, Plt Mentan Panen Raya dan Tanam Padi di Sukoharjo

Kompas.com - 24/10/2023, 13:39 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi melakukan panen raya sekaligus tanam padi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (24/10/2023).

Kegiatan ini pun untuk mengejar target produksi padi 35 juta ton setara beras di awal tahun atau masa panen perdana 2024.

"Target produksi beras tahun 2024 sebesar 35 juta ton. Ini target besar, agar semua kabupaten bergerak cepat merinci program dan target hingga level desa, kecamatan dan ditunjuk penanggung jawab Kecamatan dan Desa, inovatif dalam meningkat Indek Pertanaman 1 juta hektar, perluasan areal tanam 0,3 juta hektar, integrated farming dan peningkatan provitas menjadi 5,7 ton per hektar," ujar Arief pada panen raya padi di Desa Karangwuni, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Selasa (24/10/2023).

Arief mengungkapkan produksi beras tahun 2023 sebesar 30,9 juta ton. Angka itu menurun jika dibandingkan produksi beras tahun 2022 sebesar 31,54 Juta ton.

Baca juga: Genjot Produksi Padi, Plt Mentan Fokus Kendalikan Serangan Hama

Oleh karena itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan produksi, Kementerian Pertanian menargetkan produksi beras 35 juta ton di tahun 2024, supaya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri dan tidak melakukan impor lagi.

"Untuk itu, penanggulangan dampak perubahan iklim seperti El Nino dan La Nina harus secara massif dan berkelanjutan. Penggunaan pupuk kimiawi harus dosis tepat, tidak boros dan diimbangi pupuk organik," ungkapnya.

Selain itu menurut dia, hal penting yang harus dijamin adalah ketersediaan benih dan pupuk. Di sisi lain saluran irigasi juga harus dipastikan aman beserta penanggulangan hama.

Arief menyebutkan, pihaknya bersama semua stakehokder terus menggenjot serapan beras petani hingga Desember 2024.

Baca juga: Distrupsi Produksi Padi: Memenuhi Kebutuhan Beras Tanpa Impor

Adapun serapan beras dari petani hingga saat ini sebesar 878.980 dan stok beras di Perum Bulog per 23 Oktober 2023 sebesar 1.501.353 ton (termasuk beras komersial).

"Sesuai arahan Bapak Presiden, Badan Pangan Nasional bersama Perum Bulog terus melakukan langkah intervensi dengan membanjiri Pasar Induk Beras Cipinang dengan stok beras Bulog, sembari terus melaksanakan Gerakan Pangan Murah, penyaluran bantuan pangan beras secara massif, dan optimalisasi penyaluran beras beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dengan harga Rp 10.900 per kilogram," ungkap Arief.

Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) BPS amatan Agustus 2023, diproyeksikan luas panen September 790.000 hektar, luas panen Oktober 726.000 hektar, dan luas panen November 528.000 hektar.

Prognosa panen bulan Januari-November 2023 sebesar 9,87 juta hetar dengan produksi 29,47 juta ton beras.

Adapun besarnya konsumsi beras 28 juta ton beras, sehingga terdapat surplus 1,47 juta ton beras.

Baca juga: Kementan Realisasikan RJIT di Kota Serang untuk Tingkatkan Produksi Padi hingga Antisipasi El Nino


Sementara itu, Wakil Bupati Sukoharjo, Agus Santosa mengatakan, Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu penyangga pangan di Provinsi Jateng dengan indeks pertanaman padi 300 atau 3 kali setahun.

Dalam kondisi El Nino, petani Sukoharjo tetap semangat menanam padi, dimana saat ini terdapat standing crop seluas 11.711 hektar.

"Apabila bisa mengamankan standing crop ini, luas panen di bulan Desember 2023 seluas 50.949 hektar. Hasil panen padi petani di Musim Tanam III ini menggembirakanproduktivitasnya 8 ton per hektar. Harga jual gabah panenan petani saat ini Rp 7.300 per kilogram," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com