JAKARTA, KOMPAS.com - Para ahli keuangan merekomendasikan pekerja untuk menyisihkan pendapatan sekurang-kurangnya setara pengeluaran tiga sampai enam bulan untuk menutupi pengeluaran dalam keadaan darurat.
Dana darurat dapat dipisahkan dari rekening deposito atau rekening tabungan milik pekerja.
Mengumpulkan dana darurat dapat dimulai dengan menghitung seberapa banyak pengeluaran tiap bulannya. Kemudian, kalikan jumlah tersebut dengan besaran dana darurat yang ingin dikumpulkan.
Baca juga: Jangan Gunakan Kartu Kredit sebagai Dana Darurat, Mengapa?
Dana darurat adalah bentuk tangung jawab finansial. Pekerja harus memastikan memiliki cukup uang untuk mendanai pengeluaran yang tidak direncanakan dan tujuan keuangan di masa depan.
Dana darurat dapat dibangun melalui tabungan yang dialokasikan setiap bulannya. Namun, pekerja kerap mengajukan pertanyaan, berapa banyak tabungan yang harus dicapai tiap bulannya.
Para ahli menyarankan pekerja untuk menyisihkan 20 persen dari penghasilannya untuk ditabung. Secara umum, aturan tersebut dikenal sebagai aturan 50/30/20.
Baca juga: Dana Darurat untuk Perbaikan Rumah Penting Dimiliki, Ini Penjelasannya
Panduan tersebut dapat membantu merampingkan anggaran.
Untuk memaksimalkan tabungan, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat digunakan untuk pekerja dikutip dari GoBankingRates, Selasa (24/10/2023).