Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Jakarta Upayakan Integrasi Antarmoda Terealisasi, Salah Satunya Tiket "Bundling"

Kompas.com - 31/10/2023, 21:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah mengupayakan untuk merealisasikan integrasi antarmoda sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendiskusikan tentang integrasi transportasi di Jabodetabek dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Dia berharap proses penyiapan integrasi antarmoda ini dapat segera rampung agar masyarakat menjadi lebih mudah berpindah dari satu angkutan umum ke angkutan umum lainnya.

Dengan kemudahan ini, maka akan lebih banyak lagi masyarakat yang berpindah dari penggunaan kendaraan pribadi dengan angkutan umum.

Baca juga: Kembangkan Kawasan TOD di 5 Lokasi, MRT Jakarta Telah Kucurkan Rp 1,5 Triliun

"Itu sekarang dalam proses diskusi. Kemarin ada rapat yang dipimpin Bapak Kemenkomarves untuk membahas mengenai integrasi antarmoda di wilayah di Jabodetabek. Nanti jam 1 juga saya ada undangan yang dihadiri Kemenhub. Sekarang dalam proses menentukan skema, seperti apa posisinya," ujarnya dalam acara TOD Forum 2023 di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Tuhiyat mengungkapkan, ada beberapa aspek yang diperlukan dalam integrasi antarmoda ini, di antaranya manajemen harus dibenahi agar bisa saling terintegrasi.

Aspek lainnya dari sisi integrasi fisik seperti integrasi layanan, branding, sistem pembayaran, hingga database.

Integrasi fisik ini, kata Tuhiyat, membutuhkan banyak biaya. Pasalnya, tidak jarang untuk mengintegrasikan secara fisik, operator harus membangun jembatan penghubung yang saling menghubungkan dua transportasi umum.

Misalnya seperti integrasi antara MRT Jakarta, KRL Jabodetabek, KA Bandara, LRT Jabodebek, dan Kereta Cepat Whoosh sehingga perlu dibangun Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas dan skybridge di Stasiun Halim.

Baca juga: Lebihi Target, Jumlah Penumpang MRT Jakarta Tembus 100.000 Orang Per Hari

"Simpul-simpul ini akan kita lakukan di titik-titik strategis untuk bisa ter-connect antarmoda," kata dia.

MRT Jakarta Wacanakan Tiket "Bundling"

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud menyebut pihaknya tengah menggodok rencana penerapan tiket terintegrasi (bundling) dengan moda transportasi lain di DKI Jakarta.

"Wacana seperti itu ada, tidak berhenti, tetap ada. Saat ini kita tunggu saja inisiatif dari pemerintah, bekerja sama dengan pemerintah pusat yang juga nanti kita update waktu ke waktu, pembahasan digodok terus. Itu satu hal yang mudah karena intens, sedang disiapkan bagaimana realisasinya," tutur Farchad.

Apabila wacana tersebut terealisasikan, maka masyarakat hanya perlu melakukan satu kali pembelian untuk beberapa tiket moda transportasi yang berbeda.

Baca juga: KAI Wisata Buka Lowongan Kerja hingga 12 November 2023, Simak Persyaratannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com