Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Bangkit

Kompas.com - 14/11/2023, 09:21 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (14/11/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.03 WIB, IHSG berada pada level 6.859,63 atau menguat 0,31 persen (21,32 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.838,31.

Sebanyak 178 saham melaju di zona hijau dan 119 saham di zona merah. Sedangkan 228 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 228,7 miliar dengan volume 384,82 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, IHSG berpeluang melanjukan penguatan jika ke depannya persebaran saham-saham yang menguat semakin merata. Menurut dia, pada pergerakan perdagangan kemarin, indeks utama BEI ini sudah menuju uptrend.

“Uptrend sudah dimulai pada perdagangan kemarin. Secara teknikal, IHSG menguji level resistance 6.850 setelah mempertahankan level 6.800, arah pergerakan akan menguat,” kata William dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas berada di teritori positif. Nikkei menguat 0,71 persen (231 poin) pada level 32.816,1, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,13 persen (22,8 poin) pada posisi 17,449,07, dan Shanghai Komposit pada posisi 3.052,05 atau naik 0,18 persen (5,52 poin). Sementara itu, Strait Times melemah 0,23 persen (7,2 poin) pada level 3.099,47.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.00 WIB rupiah berada pada level Rp 15.695 per dollar AS, atau naik 6 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.701 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih dalam tren melemah, meskipun pagi ini mengalami kenaikan. Dia mengatakan, sejauh ini tidak ada sentimen baru untuk pergerakan rupiah, karena perhatian atau fokus pasar masih berkaitan dengan kebijakan suku bunga tinggi AS, konflik di jalur Gaza, dan pelambatan ekonomi.

“Jadi rupiah masih berpotensi melemah terhadap dollar AS hari ini seperti kemarin. Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp 15.750 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.680 per dollar AS,” ujar Ariston kepada Kompas.com.

Malam ini, pasar akan menantikan data inflasi konsumen AS bulan Oktober. Data ini ditunggu pasar karena berhubungan erat dengan ekspektasi kebijakan suku bunga AS ke depan.

Baca juga: Lima Saham Paling Boncos dalam Sepekan, Ada Emiten Milik Boy Thohir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com