Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Gelontorkan 200.000 Ton Beras, Harga Jual Harus di Bawah Rp 13.900

Kompas.com - 17/11/2023, 21:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog menggelontorkan beras sebanyak 200.000 ton ke lokasi penggilingan dan distributor.

Langkah tersebut dilakukan untuk stabilisasi harga beras di pasar dan membantu beberapa penggilingan yang terancam tutup lantaran tak kunjung mendapatkan gabah.

"Kami kemarin sudah mendapatkan penugasan juga dari Bapanas untuk mendistribusikan beras komersial yang berasal dari beras SPHP itu. Jadi dialihkan sekitar 200.000 ton lalu kita jual secara komersil," kata Febby dalam diskusi bertajuk Pelayanan Publik dan Kebijakan Perberasan Menjelang Pemilu 2024 di Kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, Jumat (17/11/2023).

Baca juga: Bulog Curhat Kesulitan Impor Beras, Sudah Kontrak tapi Dibatalkan

Febby mengatakan penugasan tersebut akan dilakukan Bulog sampai 31 Desember 2023.

Ia mengatakan, para pemilik penggilingan padi dan distributor harus memenuhi syarat yaitu wajib menjual beras tersebut di bawah HET beras premium Rp 13.900.

"Kami bekerja sama secara ketat dengan Satgas Pangan untuk mengawal ini semua, berapa beras yang kita keluarkan siapa yang dapat, larinya ke mana dan lainnya," ujarnya.

Baca juga: Update Harga Bahan Pokok 17 November, Harga Beras Masih Mahal, Cabai Turun

Lebih lanjut Febby mengatakan, saat ini beras komersial Bulog sudah dapat dijual ke pengusaha penggilingan padi dan distributor dalam kemasan 50 kg dan dapat dilakukan mixing maupun rebagging menyesuaikan brand.

"Boleh juga di-mixing, kenapa? Soalnya beras-beras beberapa seperti Vietnam dan Thailand itu untuk taste kita agak pera gitu ya, bukan jelek tapi pera, jadi harus dicampur mungkin dengan beras-beras dalam negeri sehingga beras itu sesuai frekuensinya," ucap dia.

Baca juga: Kementan Fasilitasi Mantan Narapidana Garap Produksi Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com