Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Kompas.com - 21/11/2023, 09:37 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (21/11/2023).

Sempat bergerak hijau, pukul 09.25 WIB, IHSG tergelincir di zona merah dengan turun 6,09 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.988,80.

Dilansir dari RT, terdapat 229 saham melaju di zona hijau dan 166 saham di zona merah. Sedangkan 210 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1 triliun dengan volume 2,9 juta saham.

Baca juga: IHSG Hari Ini Bakal Tembus Level 7.000? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, pergerakan IHSG dibayangi oleh penantian hasil FOMC mengenai arah suku bunga The Fed ke depannya.

“Sejauh ini sentiment masih positive menjelang FOMC Meeting Minutes pemirsa, yang mungkin akan memberikan tekanan kepada pasar apabila ternyata risalah berkata lain tentang tingkat suku bunga,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas berada di teritori positif. Nikkei menguat 0,03 persen (10,5 poin) pada level 33.398,5, Shanghai Komposit pada posisi 3.084,35 atau bertambah 0,52 persen (16 poin), dan Hang Seng Hong Kong naik 1,24 persen (220 poin) pada posisi 17.998,15. Sementara itu, Strait Times turun 0,09 persen (2,6 poin) pada level 3.108,89.

Baca juga: Mengakhiri Sesi, IHSG dan Rupiah Ditutup di Zona Hijau

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.10 WIB rupiah berada pada level Rp 15.410 per dollar AS, atau naik 36 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.446 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah hari ini dibayangi oleh sentimen kebijakan suku bunga acuan tinggi AS yang mungkin sudah mencapai puncaknya. Menurut dia, sentimen yang masih berlanjut itu bisa mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini.

“Rupiah bisa menguat terhadap dollar AS karena sentimen tersebut. Potensi penguatan ke arah Rp 15.400 per dollar AS sampai dengan Rp 15.380 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.500 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Sementara itu, data inflasi AS terbaru yang dirilis menurun pekan lalu, meningkatkan ekspektasi bahwa suku bunga acuan AS tidak akan bertahan lebih lama lagi. Indeks dollar AS juga terlihat masih berada dalam tekanan, dan masih bergerak lebih rendah dari kemarin yakni di kisaran 103,3.

Dinihari nanti, Bank Sentral AS akan merilis Notulen Rapat bulan November. Dia bilang, melalui pengumuman itu, pelaku pasar akan mencari indikasi baru soal kebijakan moneter AS ke depan dari notulen tersebut.

“Ekspektasi pelaku pasar ini bisa berubah tergantung dari perkembangan data ekonomi AS dan pernyataan petinggi bank Sentral AS terbaru,” jelas dia.

Baca juga: Rekrut Mantan Bos ChatGPT, Saham Microsoft Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com