Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham-saham Teknologi "Bullish", Wall Street Melaju

Kompas.com - 21/11/2023, 06:57 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (17/11/2023) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kenaikan ini didorong oleh penguatan saham teknologi, yang dipimpin oleh saham Microsoft dan Nvidia.

Dow Jones industrial Average (DJIA) naik 203,76 poin, atau 0,58 persen, ditutup pada level 35.151,04. S&P 500 bertambah 0,74 persen menjadi 4,547.38, sedangkan Nasdaq Komposit menguat 1,13 persen ke posisi14.284,53.

Saham Microsoft naik 2 persen, mencapai level tertinggi baru, setelah CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan mantan kepala OpenAI Sam Altman akan bergabung dengan raksasa teknologi itu untuk memimpin tim peneliti AI terbaru.

Baca juga: Rekrut Mantan Bos ChatGPT, Saham Microsoft Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Sementara itu, perusahaan pembuat chip Nvidia juga bertambah 2,3 persen, dan ditutup pada level tertinggi sepanjang masa menjelang laporan pendapatan yang akan dirilis pada Selasa sore.

Sektor jasa teknologi dan komunikasi merupakan sektor yang memperoleh keuntungan terbesar di S&P 500, masing-masing naik 1,5 persen dan 1 persen. Palo Alto Network melesat 5,2 persen, sementara saham Intel naik 2,1 persen. Saham Paramount melonjak 5,6 persen, disusul oleh Netflix yang naik 1,8 persen.

Pasar AS akan tutup pada hari Kamis untuk memperingati Thanksgiving. Jumat juga akan menjadi hari perdagangan yang singkat bagi Wall Street. Menjelang peringatan Thanksgiving, harga saham berfluktuasi, namun November masih merupakan bulan dengan kinerja terbaik untuk S&P 500, menurut Stock Traders’ Almanak.

Ahli strategi investasi senior di Ascent Private Capital Management Tom Hainlin mengatakan, kenaikan pasar akan tetap terjadi hingga akhir tahun, terutama setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis minggu lalu.

Baca juga: Bertemu Bos Vale, Jokowi Sambut Baik Divestasi Saham 14 Persen ke MIND ID

Hal itu dinilai menenangkan kegelisahan investor terhadap tingginya harga dan memberikan harapan bahwa Federal Reserve dapat berhenti menaikkan suku bunga. Imbal hasil juga terus menurun pada hari Senin menyusul kuatnya lelang obligasi Treasury AS tenor 20 tahun.

“Salah satu hal yang memicu kenaikan baru-baru ini sejak akhir Oktober dan hari ini adalah penurunan sekitar setengah persen dalam imbal hasil Treasury AS yang jelas mendukung nilai aset,” kata Tom Hainlin mengutip CNBC.

“Jadi kami masih melihat volatilitas di pasar obligasi, namun sejauh ini penurunan imbal hasil benar-benar mendukung harga aset-aset berisiko tersebut, yang akan menjadi fokus utama kami pada tahun 2024,” tambah Hainlin.

Wall Street juga akan mengawasi hasil rapat The Fed terbaru, yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Selasa.

Baca juga: Bos Bursa: Pasar Saham Akan Positif pada Pemilu 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com