Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi "Hijau" Makin Dilirik, Pertamina Geothermal Bisa Makin Cuan Lewat Bursa Karbon  

Kompas.com - 24/11/2023, 08:20 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Market Maybank Indonesia Myrdal Gunarto mengatakan tren pertumbuhan bisnis energi hijau makin menjanjikan dan semakin menarik di tengah isu pemanasan global. Hal ini menguntungkan emiten panas bumi seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). 

Kendati ekspansi bisnis di luar panas bumi cukup menarik, lini bisnis geothermal atau panas bumi yang dijalankan perusahaan juga cukup baik. Menurut ada beberapa cara yang bisa dilakukan PGEO untuk memuluskan langkah mendapatkan kembali kredit di bursa karbon Indonesia.

Pertama, kiat fokus pada bisnis energi baru terbarukan (EBT). Kemudian, memaksimalkan produk sekundernya seperti green hydrogen, green ammonia, dan silika. Selain itu, memperluas market pasar ke luar negeri.

"Jika itu dilakukan kepercayaan pasar lebih besar. Apalagi saat ini PGEO sudah mulai ekspansi global ke Kenya dan Turki," ungkap Myrdal di Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Implementasi ESG PGEO Raih Skor Tinggi, Ini Imbas Positif ke Bisnisnya

Green hydrogen dan green amonia

Myrdal menilai potensi PGEO untuk melakukan ekspansi bisnis di luar geothermal, seperti green hydrogen dan green amonia cukup baik. Sebab, bisa mendukung program hilirisasi pemerintah menjadi perusahaan futuristik.

"Selain itu, berpartisipasi pada bisnis yang berpihak kepada lingkungan, benar-benar hijau. Saya lihat PGEO ini bisa menjadi pemain besar, apalagi baru-baru ini PGEO mendapatkan skor ESG 8,4 dari Sustainalytics. Ini menjadi sinyal positif bagi bisnis PGEO," jelas Myrdal.

 Menurut Myrdal, upaya ekspansi bisnis melalui loan juga cukup baik, dengan tenor menengah panjang.

"Kalau bisa lebih dari tujuh tahun, karena saya lihat aset PGEO cukup besar dan memiliki ruang untuk ekspansi melalui pinjaman atau loan," lanjut Mrydal.

 Baca juga: PGEO Catat Kenaikan Laba Bersih Menjadi Rp 2 Triliun pada Kuartal III-2023

Kinerja PGEO kuartal III-2023

Sebagai informasi, pendapatan usaha PGEO pada kuartal III-2023 tercatat sebesar 308,92 juta dollar AS atau naik 7,49 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 287,39 juta juta dollar AS.

 Pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan uap dan listrik kepada pihak berelasi yaitu PT Indonesia Power. Dari seluruh area, sampai dengan kuartal III-2023 pendapatan PGE Area Kamojang menyumbang pendapatan terbesar, yaitu senilai 109,6 juta dollar AS, yang kemudian disusul oleh PGE Area Ulubelu senilai 86,1 juta dollar AS.

Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan PGEO juga tercatat naik 3,11 persen menjadi 126,21 juta dollar AS dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 122,40 juta dollar AS.

Baca juga: Pertamina Geothermal Energy Lirik Bisnis Panas Bumi di Turki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com