JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi politik dan moneter global akan menjadi dua tema utama yang akan mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2024 mendatang.
Periode Pemilihan Umum (Pemilu) akan memiliki dampak pada pertumbuhan dan berbagai indikator makroekonomi lainnya terutama di awal tahun. Di sisi lain, dunia masih terus dibayangi berbagai risiko dan ketidakpastian.
Mulai dari risiko pertumbuhan ekonomi China yang melemah, konflik geopolitik Ukraina-Rusia, konflik Israel dan Hamas, perubahan iklim, hingga naiknya harga komoditas secara global.
Baca juga: BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen
"Investasi selalu mengalami perlambatan setiap tahun politik, sementara tahun 2024 investasi diperkirakan akan tumbuh positif namun melandai di angka 3 persen. Hal ini dipengaruhi, salah satunya karena investor yang masih wait and see," kata Direktur dan Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adinegara pada acara Grant Thornton Economic Outlook 2024 bertemakan “Potensi Tahun Politik dan Tantangan Ekonomi Global," Kamis (29/11/2023).
Namun demikian, imbuh Bhima, ada juga investor yang tetap berinvestasi walau pemilu masih berlangsung khususnya untuk sektor makanan dan minuman, serta sektor otomotif karena peluang konsumsi domestik yang besar.
"Namun tantangan yang harus diperhatikan oleh pemerintah adalah bagaimana cara menjaga konsumsi rumah tangga dalam mendukung stabilitas ekonomi. Diperkirakan efek Pemilu sendiri hanya mempengaruhi 0,3 sampai 0,4 persen dari PDB," tutur dia.
Bhima menjelaskan, secara umum, kinerja ekspor dan investasi Indonesia akan dipengaruhi oleh permintaan China, hingga situasi politik Amerika yang akan melakukan pemilu tahun depan.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen: Optimisme atau Keharusan?
"Kecenderungan yang sering terjadi sebelum pemilu di AS berlangsung adalah banyak dana asing di berbagai negara berkembang yang ditarik untuk diinvestasikan kembali ke pasar saham AS, termasuk Indonesia," ujar dia.
Maka dari itu, imbuh Bhima, perlu dukungan dari pemerintah untuk terus menguatkan perekonomian domestik yang banyak ditumpu oleh para pelaku usaha domestik termasuk UMKM dan juga para investor domestik.