Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Garuda Indonesia Larang Karyawan Gunakan Fasilitas Tiket Gratis Selama Nataru

Kompas.com - 05/12/2023, 07:41 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra melarang karyawannya menggunakan jatah fasilitas tiket gratis atau diskon pesawat selama 18 Desember 2023 sampai 8 Januari 2024.

Sebagai informasi, setiap karyawan Garuda Indonesia mendapatkan jatah tiket gratis atau diskon pesawat dari perusahaan sebagai fasilitas pegawai yang bisa dipergunakan untuk karyawan dan keluarga mereka.

Namun Irfan mengaku tidak mengetahui secara rinci berapa jumlah fasilitas tiket gratis atau diskon yang didapatkan satu orang karyawan Garuda Indonesia.

Baca juga: Promo Tiket Pesawat Garuda Indonesia dan AirAsia di Akhir Tahun 2023

"Selama masa 18 Desember-8 Januari itu kita berlakukan audit untuk seluruh karyawan Garuda untuk menggunakan jatah atau fasilitas atau konsesi atau tiket gratis atau tiket diskon," ujarnya saat RDP dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/12/2023).

Irfan menjelaskan, hal itu untuk memaksimalkan tingkat okupansi pesawat untuk masyarakat dan memaksimalkan pendapatan perusahaan.

Hal itu seiring dengan meningkatnya volume penumpang selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

"Jadi tidak satu pun orang Garuda atau keluarga Garuda diperbolehkan terbang di tanggal tersebut untuk memastikan bahwa publik yang bayar itu dapat kesempatan," jelasnya.

Irfan bilang, keputusan tidak boleh menggunakan fasilitas karyawan berupa tiket pesawat gratis ini sempat mendapatkan keberatan dari serikat pekerja Garuda Indonesia yang merasa hak mereka sebagai karyawan dibatasi.

Namun menurut Irfan, perusahaan tidak menghilangkan fasilitas ini lantaran para karyawan masih diperbolehkan menggunakan fasilitas tiket pesawat gratis itu di tanggal-tanggal selain yang ditentukan.

"Kalau mereka mau tetap bepergian (menggunakan tiket diskon/gratis Garuda), sebaiknya mereka pergi sebelum tanggal 17 (Desember 2023) dan kembali setelah tanggal 8 (Januari 2024)," ucapnya.

"Jadi kita tidak hilangkan fasilitasnya, kita hanya batasi penggunaannya," tegasnya.

Boleh terbang, asal beli tiket pesawat

Lebih lanjut Irfan menjelaskan, perusahaan tetap memperbolehkan karyawan Garuda Indonesia untuk terbang selama 18 Desember 2023 sampai 8 Januari 2024 tapi dengan membeli tiket penerbangan seperti masyarakat umum.

"Jika bapak/ibu bertemu dengan orang Garuda, mereka bayar seperti masyarakat pada umumnya bayar," kata Irfan.

Baca juga: Garuda Indonesia Prediksi Jumlah Penumpang Naik 30 Persen di Akhir Tahun

Irfan mengungkapkan, karyawan tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas perusahaan berupa tiket pesawat gratis ini tidak hanya diberlakukan saat Nataru kali ini saja.

Kebijakan ini juga diterapkan perusahaan setiap hari Jumat dengan ketentuan fasilitas tiket pesawat gratis ini tidak boleh digunakan untuk penerbangan ke Bali dan Singapura setiap Jumat.

Pasalnya, okupansi pesawat ke rute Bali dan Singapura selalu penuh setiap Jumat karena menjelang akhir pekan.

"Seperti hari Jumat kita blok enggak boleh ke Bali dan Singapura karena itu penuh ya. Tapi kalau mau pergi hari Kamis ya silahkan. Kalau kembalinya hari Minggu enggak bisa, kalau mau pulang hari Senin ya silakan," jelasnya.

"Jadi kita enggak ada fasilitas (karyawan) yang kita hilangkan ya," tuturnya.

Baca juga: 2 Pilot Garuda Berfoto dengan Mahfud MD di Kokpit Pesawat, Dirut: Kami Telah Panggil...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com