Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannes Eudes Wawa
Penulis Lepas

Menjadi wartawan dan editor harian Kompas 1997-2019

Pelita Air Setelah Pertamina Berusia 66 Tahun

Kompas.com - 15/12/2023, 17:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA 10 Desember 2023, Pertamina genap berusia 66 tahun. Ibarat manusia, usia tersebut tergolong matang dengan sejuta pengalaman hidup: pahit dan manis.

Selama ini Badan Usaha Milik Negara bidang minyak dan gas itu telah sukses membangun puluhan perusahaan di bawahnya menjadi kuat. Salah satunya PT Pelita Air Service bergerak dalam penerbangan.

Menariknya, kini Pertamina mendorong Pelita Air Service untuk bermain dalam bisnis penerbangan berjadwal (reguler), di mana persaingannya sangat ketat.

Padahal, model dan budaya bisnis ini berbeda dengan pergulatan Pelita Air sejak berdiri pada 24 Januari 1970, yakni melayani sewa pesawat.

Meski demikian, Pertamina tidak main-main. BUMN ini sadar betul tentang maraknya persaingan. Apalagi bisnis penerbangan tergolong padat modal dengan potensi keuntungan yang sangat tipis.

Transformasi bisnis

Maka, untuk menghadapi persaingan itu, Pertamina rela melakukan investasi cukup besar. Untuk pesawat, misalnya. Sejak mengoperasikan penerbangan berjadwal pada 28 April 2022, Pelita Air terus mendapatkan pesawat baru merek Airbus 320-200 berkapasitas 180 kursi kelas ekonomi.

Hingga akhir November 2023, Pelita Air telah memiliki 10 pesawat A320-200.

Jumlah pesawat tersebut akan terus bertambah setiap tahun. Pada Desember ini, tiba lagi satu pesawat dengan jenis dan tipe serupa sehingga menjadi 11 unit.

Tahun 2024, masuk lagi sekitar enam unit A320-200. Bahkan, ditargetkan tahun 2024, Pelita Air mengoperasikan 18 unit pesawat yang sama.

Selama ini telah melayani rute dari Jakarta menuju ke 10 kota, yakni Yogyakarta, Bali, Surabaya, Palembang, Padang, Pekanbaru, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin dan Sorong.

Dengan frekuensi sekitar 40 penerbangan per hari. Rute dan jumlah penerbangan akan terus bertambah seiring penambahan jumlah pesawat.

Data yang terhimpun menyebutkan selama 1 Januari 2023-30 November 2023, Pelita Air telah mengangkut 1.117.000 penumpang. Jumlah penumpang yang terangkut mencapai rata-rata 6.000 orang per hari.

Tingkat keterisian penumpang rata-rata 85 persen. Jumlah ini tergolong tinggi. Hal ini juga menandakan maskapai Pelita Air hadir sesuai kebutuhan masyarakat. Kepercayaan akan terus tumbuh dan berkembang sesuai kualitas pelayanan dari Pelita Air.

Artinya, transformasi bisnis penerbangan Pelita Air telah memberikan harapan dan keyakinan bahwa maskapai ini telah berada dalam jalur bisnis yang benar dalam momentum tepat.

Itu sebabnya, maskapai ini memiliki potensi untuk berkembang lebih besar lagi dan menjadi salah satu pemain handal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com