Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluas Bisnis, Bank Neo Commerce Bidik Laba Bersih pada 2024

Kompas.com - 19/12/2023, 16:05 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Neo Commerce Tbk atau Bank Neo Commerce (BBYB) membidik target laba bersih yang positif pada 2024 dengan sejumlah efisiensi dan pelebaran bisnis.

Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama dan Direktur Bisnis Bank Neo Commerce Aditya Windarwo mengatakan, hal tersebut dilakukan setelah bank bersandi bursa BBYB tersebut menggelontorkan biaya pemasaran yang besar di awal kemunculannya.

Untuk itu, perusahaan membidik sejumlah target tahun depan. Dari sisi penyaluran kredit misalnya, perusahaan mematok target pertumbuhan mulai 20-25 persen pada 2024. Hal tersebut diharapkan datang dari diversifikasi jenis dan segmen kredit yang berbeda.

Baca juga: Bank Neo Commerce Tunjuk Aditya Windarwo Jadi Pjs Dirut

Selain itu, dana murah atau dana pihak ketiga (DPK) juga diproyeksikan akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan nasabah yang aktif. Lebih lanjut, Bank Neo Commerce optimistis dapat mencetak laba tahun depan secara full year.

"Saya tidak mau menyebutkan targetnya berapa, yang jelas ada beberaoa inisiatif yang sedang kami lakukan, itu berpengaruh pada tingkat pencapaian laba," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (19/12/2023).

Aditya memaparkan, kinerja kuartal I-2024 nantinya akan menjadi salah satu periode yang penting untuk dapat memproyeksikan laba sepanjang tahun.

Untuk menuju target laba tersebut, ia bilang, Bank Neo Commerce melakukan efisiensi biaya dengan ketat. Salah satu efisiensi yang dilakukan adalah pada biaya pemasaran yang jumlahnya relatif besar di masa awal kemunculan.

Di sisi pendapatan, BBYB akan mendorong pendapatan dari pendapatan berbasis komisi atau fee based income. Bank Neo Commerce juga akan mencari pendapatan dari produk non bank seperti reksadana, bancassurance, dan bisnis refferal.

"Jadi akan ada source income di luar interest income yang akan jadi additional backbone yaitu dari fee based income," tandas dia.

Baca juga: Nasabah Bank Neo Commerce Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Indomaret


Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2023 (limited review) BBYB masih membukukan rugi bersih Rp 566,06 miliar.

Jumlah tersebut susut 5,84 persen secara tahunan dibandingkan rugi berish tahun lalu senilai Rp 601,17 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com