Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ikuti Saran "Influencer" Keuangan, Simak Dulu 3 "Red Flag" yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 26/12/2023, 14:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Berdasarkan jajak pendapat dari Generation Lab dan Morning Brew, hampir 20 persen dari mahasiswa di AS menyebut sering menggunakan media sosial untuk mendapatkan nasehat mengenai keuangan.

Salah satu aplikasi sosial media yang paling sering dijadikan rujukan untuk mendapatkan nasehat keuangan adalah dari Tiktok. Survei tersebut mencatat bahwa Tiktok menjadi salah satu media sosial yang digunakan oleh 34 persen Gen Z untuk mendapatkan nasihat keuangan.

Melalui tagar #FinTok, para Gen Z mendapatkan nasihat keuangan melalui platform sosial media berbasis video itu. Tagar tersebut mewakili komunitas finansial TikTok, dan telah ditonton lebih dari 4,5 miliar kali di platform tersebut.

Baca juga: Influencer Keuangan Wajib Lisensi, Pengamat: Penting agar Tak Hanya Bicara Pengalaman Untung Investasi

Perencana keuangan bersertifikat dan kepala saran dan perencanaan di SoFi Brian Walsh mengatakan, masyarakat perlu mewaspadai tiga tanda bahaya (Red Flag) sebelum menerima saran dari influencer keuangan.

“Yang terbaik, media sosial membantu memberikan nasihat kepada generasi muda tentang cara menghemat uang atau keluar dari tumpukan utang kartu kredit. Namun platform ini juga memungkinkan penyebaran informasi keuangan yang salah dengan cepat,” ujar Walsh mengutip CNBC.

Walsh mengatakan, terkait keuangan pribadi, media sosial telah menjadi “berkah sekaligus kutukan”. Dia bilang, memang media sosial adalah cara bagi kaum muda, dan siapa pun dari segala usia, untuk mendapatkan pengetahuan finansial dengan cepat saat mereka membutuhkannya.

“Tetapi kutukan dari media sosial adalah tidak ada ‘filter’ yang nantinya akan menjadi sangat sulit bagi orang-orang untuk mengetahui informasi keuangan mana yang dapat diandalkan dibandingkan informasi yang, sejujurnya, akan membuat mereka mendapat masalah,” jelas dia.

Baca juga: Menkominfo: Influencer yang Promosikan Judi Online Akan Berhadapan dengan Polisi

Karena media sosial semakin sering menjadi sumber nasihat keuangan, Walsh mengatakan sangat penting bagi masyarakat untuk dapat membedakan antara panduan keuangan yang baik dan panduan keuangan yang memiliki potensi penipuan.

“Sebelum mengikuti saran dari seorang influencer keuangan, masyarakat perlu tau beberapa peringatan untuk membantu memutuskan apakah tips tersebut dapat dipercaya, atau tidak,” tegas dia.

Lebih rincinya, simak tiga Red Flag yang harus diwaspadai sebelum menerima nasihat dari influencer keuangan:

Baca juga: Indonesia Terkepung Judi Online di ASEAN, Promosinya Lewat Influencer hingga Susupi Situs Pemerintah

1. Nasihat yang sifatnya ‘too good to be true’

Walsh mengatakan, masyarakat harus waspada ketika seorang influencer mempromosikan segala jenis rencana keuangan yang membuat kamu cepat kaya.

“Jika kedengarannya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar memang demikian (penipuan),” kata Walsh.

“Tidak ada pencapaian yang instan, kisah sukses dalam semalam, skema cepat kaya yang memiliki reputasi baik untuk keuangan pribadi,” tambahnya.

“Jadi ketika saya melihatnya, saya bilang larilah, karena kemungkinan besar itu akan menjadi sesuatu yang lebih berisiko daripada imbalannya,” ujar dia.

Baca juga: 5 Tips Keuangan buat Mahasiswa Baru yang Harus Kos

2. Promosi hal-hal yang ekstrem dan absolut

Influencer keuangan yang “mengambil sikap ekstrim atau berbicara secara absolut mengenai topik keuangan” juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Terutama, ketika mereka berbicara tentang utang.

Meskipun beberapa influencer merekomendasikan untuk melunasi semua utang sebelum mulai membangun dana darurat atau berinvestasi, Walsh mengatakan, tidak semua utang sama.

Dia menganjurkan untuk mengatasi masalah utang berbunga tinggi, kamu perlu melakukan pelunasan terlebih dahulu seperti kartu kredit.

“Ada begitu banyak wilayah abu-abu dalam hal keuangan pribadi sehingga hampir tidak ada gunanya mengatakan sesuatu selalu buruk atau selalu baik,” katanya.

Baca juga: 3 Risiko Keuangan yang Potensial Terjadi Tanpa Proteksi Asuransi

Halaman:


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com