Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Menghijau, Saham Apple Melonjak

Kompas.com - 19/01/2024, 07:51 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Kamis (18/1/2024) waktu setempat. Pergerakan positif indeks ditopang oleh kenaikan saham - saham teknologi, yang dipimpin oleh Apple.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 201,94 poin, atau 0,54 persen dan berakhir pada level 37.468,61. Nasdaq Komposit naik 1,35 persen dan ditutup pada posisi 15.055,65. Sementara itu, S&P 500 bertambah 0,88 persen dan berakhir pada level 4.780,94.

Baik Nasdaq dan S&P 500 sepanjang tahun ini mencatatkan kenaikan masing-masing naik 0,3 persen dan 0,23 persen. Namun demikian Dow masih negatif pada tahun ini dengan penurunan 0,59 persen.

Saham Apple menguat sekitar 3,3 persen setelah Bank of America merekomendasikan beli, dan memperkirakan adanya kenaikan 20 persen dalam 12 setahun kedepan. Raksasa teknologi ini mengalami hari terbaiknya sejak 5 Mei 2023.

Baca juga: Inflasi AS Naik Menjadi 3,4 Persen pada Desember 2023, Apa Sebabnya?

Sementara itu, Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co yang merupakan salah satu pembuat chip terbesar bertambah 9,8 persen setelah membukukan laba dan pendapatan yang lebih baik untuk kuartal keempat.

“Saham teknologi mendapat dorongan hari ini dari pembaruan TSMC, yang memberikan banyak hal positif mengenai panduan ke depan untuk semikonduktor dan AI,” kata analis strategi investasi di Baird Ross Mayfield, dikutip dari CNBC.

“Sejauh itulah yang diperdagangkan oleh sebagian besar perusahaan ini. Kamu dapat melihat pergerakan harga mengarah ke sana,” tambahnya.

Baca juga: Ekonomi China Tumbuh 5,2 Persen pada Kuartal IV-2023

 


Sementara itu, imbal hasil Treasury AS 10 tahun naik menjadi 4,14 persen pada Kamis karena data pekerjaan baru menunjukkan berlanjutnya pengetatan di pasar tenaga kerja.

Investor khawatir bahwa pasar tenaga kerja yang kuat ditambah dengan belanja konsumen yang kuat, berpotensi menurunkan suku bunga Federal Reserve lebih sedikit dari yang diperkirakan.

Saat ini, survei dari CME FedWatch Tool memperkirakan peluang sekitar 56 persen penurunan suku bunga atau sebesar seperempat poin persentase pada bulan Maret.

“Pasar benar-benar maju pada tahun lalu dalam hal penurunan suku bunga, ketika kami mencapai serendah sekitar 3,8 persen dalam 10 tahun,” kata CEO di Infrastructure Capital Management Jay Hatfield.

“Teknologi tersebut dipandang sebagai tempat yang aman ketika harga meningkat. Jadi, kamu dapat melihat dinamika itu sekarang terjadi,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com