Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi China Tumbuh 5,2 Persen pada Kuartal IV-2023

Kompas.com - 17/01/2024, 13:06 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Berdasarkan Biro Statistik Nasional, mencatat pertumbuhan ekonomi China mengalami kenaikan pada kuartal IV 2023 menjadi 5,2 persen. Nilai tersebut di bawah perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 5,3 persen.

Mengutip CNBC, Produk Domestik Bruto (PDB) China selama tiga bulan terakhir tahun 2023 naik 5,2 persen, dan secara tahunan juga sebesar 5,2 persen.

Pada kuartal IV-2023 China melaporkan tingkat pengangguran di kalangan generasi muda yang mengalami peningkatan, dan penurunan investasi di sektor properti.

“Dengan menurunnya investasi di sektor properti, perekonomian lebih bergantung pada sektor manufaktur dan sektor jasa,” kata presiden dan kepala ekonom di Pinpoint Asset Management Zhiwei Zhang.

“Transisi ini akan membutuhkan waktu untuk diselesaikan. Pertanyaannya adalah kapan transisi di sektor properti akan selesai,” tambahnya.

Baca juga: Tembus Target, Ekonomi China Tumbuh 5,2 Persen

Jika tidak termasuk penduduk yang masih bersekolah, tingkat pengangguran generasi muda berusia 16 hingga 24 tahun adalah 14,9 persen, sedangkan tingkat pengangguran di perkotaan pada bulan Desember adalah 5,1 persen

Data tersebut untuk sementara waktu tidak menyebutkan tingkat pengangguran kelompok usia muda di musim panas yang sebelumnya mencapai rekor di atas 20 persen.

Di sisi lain, penjualan ritel tumbuh menjadi 7,4 persen pada bulan Desember dibandingkan tahun lalu. Produksi industri naik 6,8 persen pada bulan Desember, dan investasi aset tetap tahun 2023 meningkat sebesar 3 persen.

Pada investasi aset tetap, industri real estat mengalami penurunan sebesar 9,6 persen pada tahun 2023. Investasi di bidang infrastruktur meningkat sebesar 5,9 persen, sedangkan investasi di bidang manufaktur tumbuh sebesar 6,5 persen.

Baca juga: Xi Jinping Akui Ekonomi China Berada dalam Masalah

 


Penjualan ritel online barang fisik naik 8,4 persen, yang menyumbang hampir 28 persen dari keseluruhan penjualan ritel. Biro statistik juga mengatakan penjualan ritel di bidang jasa melonjak 20 persen pada tahun 2023 dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, penjualan kebutuhan sehari-hari, termasuk obat-obatan, produk budaya dan perkantoran, serta material terkait konstruksi turun di bulan Desember.

Baca juga: Rhenald Kasali: Buat RI, Dampak Penurunan Ekonomi China Lebih Terasa ketimbang AS

Sebagai informasi, kebijakan pemerintah China yang mengakhiri pengendalian Covid-19 pada bulan Desember 2022 lalu, membuat populasi negara tirai bambu itu, turun lebih dari 2 juta orang menjadi 1,41 miliar pada tahun 2023. Pada 2021-2022, populasinya telah menurun sebanyak 850.000 orang.

Biro Statistik Nasional China mengungkapkan, negara tersebut harus secara efektif meningkatkan vitalitas perekonomian, mencegah dan memitigasi risiko, meningkatkan ekspektasi sosial, mengkonsolidasikan dan meningkatkan momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

“Hal ini dilakukan dalam upaya untuk secara efektif meningkatkan kualitas dan memperluas kuantitas perekonomian nasional secara tepat,” mengutip Biro Statistik Nasional China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com