Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Minta Pemerintah Selesaikan Persoalan Beras Sebelum Ramadan

Kompas.com - 24/02/2024, 09:36 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta pemerintah untuk segera menyelesaikan polemik beras mulai dari harganya yang tinggi hingga ketersediaannya. 

Hal ini mengingat bulan Ramadan akan tiba yang biasanya harga bahan pokok (bapok) lainnya juga ikut naik. 

“Biasanya Ramadan harga berbagai bapok ikut naik, oleh sebab itu masalah kenaikan beras bisa diatasi segera,” ujar Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/2/2024).  

Baca juga: Tiga Jurus Pemerintah Intervensi Harga Beras yang Tinggi

Reynaldi mengungkapkan, solusi yang bisa dilakukan pemerintah untuk meredam harga beras adalah dengan menggelontorkan stok beras yang dimiliki oleh pemerintah, perusahaan lokal hingga penggilingan padi ke pasar tradisional. 

Selain itu IKAPPI juga meminta Satgas Pangan Mabes Polri memantau stok yang dimiliki oleh pihak-pihak tersebut agar stok yang ada tidak tertahan dan segera dikeluarkan. 

Saat ini saja, lanjut dia, pedagang pasar tradisional masih kesulitan mendapatkan beras khususnya beras premium. Sementara di sisi lain kebutuhan masyarakat akan beras sangat tinggi. 

Tidak seimbangnya antara permintaan dan ketersediaan atau supply dan demand inilah yang menjadi salah satu penyebab harga beras tinggi.

 

Baca juga: Vietnam Targetkan Nilai Ekspor Beras Tembus Rp 78 Triliun

“Saat ini sudah naik 20 persen harga beras yang semula Rp 14.000 menjadi Rp 18.000 per kilogram. Oleh sebab itu sebelum Ramadhan nanti, dipastikan stok-stok beras yang ada digelontorkan ke pasar,” pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com