Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Skema Tumpang Sari, Pengusaha Sawit Diminta Pemerintah Bantu Tanam Padi

Kompas.com - 27/02/2024, 19:33 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha kelapa sawit diminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membantu ketahanan pangan beras dengan menerapkan sistem tumpang sari pada perkebunan kelapa sawit.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono dalam acara Ulang Tahun Gapki ke-43 di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Selasa (27/2/2024).

"Kemarin kami dipanggil oleh Kementan, Gapki diminta membantu ketahanan pangan untuk ketahanan beras dengan melakukan tumpang sari di dalam peremajaan sawit rakyat," ujarnya.

Baca juga: Riset dan Inovasi, Kunci Astra Agro Dorong Pengembangan Industri Sawit RI

Tumpang sari adalah metode menanam dua jenis tanaman secara bersamaan atau hampir bersamaan pada lahan pertamina yang sama.

Program tumpang sari kebun sawit dengan padi umumnya menggunakan jenis padi gogo. Padi ini merupakan jenis padi yang tidak perlu ditanam di area sawah, melainkan umumnya ditanam di area kebun atau ladang.

Eddy mengatakan, untuk tahap awal, skema tumpang sari akan dilakukan Gapki di Kalimantan Selatan dan disusul di cabang-cabang lainnya. Adapun saat ini terdapat 739 pengusaha sawit yang menjadi anggota Gapki dengan total luas 3,7 hektar di 15 cabang.

"Rencananya akan kami lakukan pertama di Kalimantan Selatan, dan nanti anggota-anggota kami yang melakukan PSR (peremajaan sawit rakyat) kami minta juga tumpang sari," kata dia.

Baca juga: Meski Jadi Penopang Ekspor, Industri Sawit Tidak Muncul dalam Debat Cawapres

Seperti diketahui, beberapa waktu belakangan memang terjadi persoalan kenaikan harga beras, serta sempat sulit ditemukannya beras di sejumlah ritel modern.

Kondisi itu membuat pemerintah mengguyur beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 5.000 ton ke ritel modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com