JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank QNB Indonesia Tbk mencetak laba bersih sebesar Rp 69,2 miliar pada 2023.
Presiden Direktur Bank QNB Haryanto Suganda mengatakan, pertumbuhan laba bersih salah satunya ditopang oleh pendapatan bunga bersih. Sampai akhir tahun, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank QNB mencapai Rp 525,64 miliar.
Angka tersebut tumbuh 15 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 456,28 miliar.
Baca juga: Kuartal III-2023, Laba Bank QNB Indonesia Lompat 119 Persen
“Perbaikan kinerja pasca pandemi Covid-19 yang mulai terlihat sejak awal 2023 berhasil dijaga dengan melakukan sejumlah langkah dan menyesuaikan strategi untuk memperkuat fundamental bank,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Senin (4/3/2024).
Ia menambahkan, memasuki tahun politik global, Bank QNB Indonesia juga masih mewaspadai peningkatan risiko kredit, termasuk peningkatan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL).
Untuk itu, Bank QNB melakukan penyaluran kredit secara hati-hati dan selektif. Pengelolaan kredit tersebut mendorong rasio kredit bermasalah atau NPL Bank QNB di level 0,77 persen sepanjang 2023.
Baca juga: Gandeng Indosat Ooredo Hutchinson, Bank QNB Indonesia Luncurkan Pinjaman Digital UCan
Dengan terjaganya rasio NPL, beban pencadangan kerugian kredit atau CKPN Bank QNB dapat ditekan.
Hal ini menyebabkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mencapai 94,53 persen di tahun ini. Angka tersebut turun 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 134,60 persen.