Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Bulog Beberkan Alasan Stop Impor Jagung

Kompas.com - 19/03/2024, 01:08 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan rekomendasi pemberhentian izin impor jagung diberlakukan mulai pekan ini karena telah memasuki musim panen raya jagung.

Bayu menyampaikan impor jagung sebelumnya dilakukan karena para peternak mengalami kesulitan akibat mahalnya harga jagung untuk pakan. Kini setelah harga turun, Pemerintah pun akan menutup keran impor agar harga jagung di tingkat petani tidak anjlok.

"Pelarangan impor jagung baru keluar minggu ini, baru keluar sekarang. Jadi yang kemarin, Januari-Februari sudah ada beberapa shipment jagung dan itu atas permintaan pemerintah dan masyarakat karena harga jagung terlalu mahal," ujar Bayu dikutip dari Antara, Selasa (19/3/2024).

Bayu menyebutkan impor jagung yang telah dilakukan oleh Bulog merupakan pengadaan untuk membantu peternak kecil dan pabrik pakan untuk peternak ayam broiler. Jagung tersebut telah diserap oleh para peternak dan bukan untuk komersil.

Baca juga: Sederet Jejak Digital Janji Jokowi Setop Impor Kedelai

Lebih lanjut, izin impor jagung sendiri berlaku selama satu tahun ke depan. Menurutnya, surat izin ini masih bisa digunakan di masa mendatang apabila terjadi musim paceklik lagi.

"Pemerintah menghentikan, kita berhenti tapi kan izinnya yang diterima Bulog adalah selama satu tahun. Jadi kita tunggu nanti, sekarang musim panen, nanti kalau sudah musim paceklik lagi dan para peternak membutuhkan jagung lagi, pada waktu itu kita adakan lagi," katanya.

Diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menegaskan tidak akan memberi rekomendasi izin impor jagung demi memaksimalkan penyerapan, sebab saat ini para petani di banyak sentra tengah menggelar panen raya.

Amran mengatakan sejak harga jagung turun para petani di banyak tempat merugi karena tak dapat menutupi modal tanam.

Baca juga: Kontradiksi Janji Swasembada Jokowi dan Kebijakan Impor Beras

Oleh karena itu, lanjut Amran, kebijakan untuk tidak impor adalah jalan keluar sekaligus solusi pasti dalam menjaga produksi dan kesejahteraan petani dalam negeri.

Selain menutup keran impor, Mentan juga meminta Perum Bulog bersama Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) segera memaksimalkan penyerapan sehingga harga jagung di tingkat petani tak anjlok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com