Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Tertekan, Rupiah Kian Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Kompas.com - 03/04/2024, 11:31 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih tertekan pada Rabu (3/4/2024) pagi. Kurs mata uang Garuda bergerak cenderung melemah dan mendekati level Rp 16.000 per dollar AS.

Mengacu data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah ke level Rp 15.935 per dollar AS. Terpantau pada awal perdagangan kurs rupiah bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada kisaran Rp 15.905 - Rp 15.935 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai, pelemahan rupiah menjadi tidak terhindarkan dengan adanya sentimen negatif dari dalam serta luar negeri.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Merah di Awal Perdagangan 3 April 2024

Dari dalam negeri, sentimen datang dari kekhawatiran investor asing terhadap prospek kebijakan fiskal pemerintahan baru.

Hal ini membuat investor ragu terhadap prospek surat berharga negara (SBN), sehingga memicu terjadinya aksi jual terhadap instrumen utang pemerintah tersebut.

"Fiskal itu termasuk kenaikan PPN 12 persen dan mungkin anggaran untuk program yang dijanjikan presiden baru," kata Ariston kepada wartawan, Rabu.

Baca juga: Investor Khawatir Kas Negara era Prabowo Bikin Rupiah Tertekan

Sementara dari luar negeri sentimen negatif datang dari ketidakpastian arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Saat ini pasar tidak lagi yakin The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.

Hal itu disebabkan oleh sejumlah data ekonomi AS yang menunjukkan kinerja perekonomian Negeri Paman Sam yang masih kuat. Salah satunya ialah data jumlah lowongan pekerjaan AS bulan Februari yang dirilis lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya.

"Hasil ini masih mendukung kebijakan The Fed untuk menahan suku bunga acuannya lebih lama," ujar Ariston.

Baca juga: Dollar AS Dekati Rp 16.000, Cek Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Ini

Dengan adanya sentimen tersebut, imbal hasil atau yield obligasi AS terutama tenor 10 tahun juga masih bertahan di level tinggi di kisaran 4,3 persen. Tingkat imbal hasil itu kemudian membuat aset dollar AS masih menarik untuk pasar.

"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke area Rp 15.950, dengan potensi support di kisaran Rp 15.860," ucap Ariston.

Baca juga: Viral Uang Rupiah Pecahan 1.0, BI: Hoax

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com