Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Capai Rekor Tertinggi, Dekati Level 2.300 Dollar AS

Kompas.com - 03/04/2024, 11:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia menyentuh rekor tertinggi pada akhir perdagangan Selasa (2/4/2024) waktu setempat, atau Rabu (3/4/2024) pagi waktu Indonesia, karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot ditutup naik 1,2 persen ke level 2.276,79 dollar AS per ons. Pada sesi perdagangan kemarin harga emas mencapai level tertinggi sepanjang masa di 2.276,89 dollar AS per ons.

Sementara itu, harga emas berjangka Comex New York Exchange terpantau naik 1,6 persen ke level 2.292,70 dollar AS per ons. Harga tersebut semakin mendekati level psikologis baru ke 2.300 dollar AS per ons.

Baca juga: Cara Investasi Emas bagi Pemula agar Untung

Konflik di Timur Tengah kian memanas usai adanya serangan rudal Israel ke gedung Kedubes Iran untuk Suriah di Damaskus pada Senin (1/4/2024). Korban tewas sedikitnya tujuh penasihat militer Iran.

Iran pun bersumpah akan membalas dendam kepada Israel atas serangan udara tersebut.

"Kami melihat sejumlah permintaan safe haven mengalir ke emas, yang berkaitan dengan serangan Israel terhadap kedutaan besar Iran di Suriah,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Baca juga: GajiGesa Luncurkan Fitur Baru, Bisa Investasi Emas Sebelum Gajian

Emas memang dianggap sebagai aset lindung nilai atau safe haven ketika terjadi gejolak yang bisa mempengaruhi ekonomi global, termasuk konflik geopolitik. Konflik di Timur Tengah itu pun mendorong investor beralih ke aset yang aman seperti logam mulia.

Selain konflik di Timur Tengah, Ole Hansen dari Saxo Bank menilai, penawaran beli dari bank ritel dan bank sentral diikuti oleh spekulan yang mengikuti momentum telah memperpanjang posisi beli mereka setelah emas menembus di atas level psikologis 2.200 dollar AS per ons.

Kombinasi dorongan bullish juga telah mendorong harga emas batangan menguat hampir 10 persen sepanjang tahun ini.

Baca juga: 5 Tips Memulai Investasi Emas

"Yang membuat reli emas saat ini tidak biasa adalah hal itu terjadi meskipun ada hambatan yang signifikan seperti kenaikan dollar AS, imbal hasil Treasury yang meningkat, dan kemungkinan kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama," kata analis independen Ross Norman.

Indeks dollar AS memang trennya menguat beberapa waktu belakangan, namun mulai melandai pada perdagangan kemarin. Pada Selasa kemarin, indeks dollar AS turun 0,2 persen ke level 104,78 dibandingkan posisi hari sebelumnya yang berada di angka 105,02.

Di sisi lain, investor juga mengurangi ekspektasi mulai terjadi penurunan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan Juni 2024 menjadi 58 persen dibandingkan sebelumnya sekitar 60 persen.

Baca juga: Cara Investasi Emas di Pegadaian dan Untung Ruginya

Jika dalam keadaan normal, kondisi ekspektasi yang menurun itu akan menekan harga emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil dibandingkan instrumen investasi lainnya.

Namun, hal tersebut ternyata tidak mempengaruhi pergerakan harga emas yang terus menguat.

"Meski pasar emas masih berada dalam suasana yang sangat bullish, tetapi pasar mungkin perlu melakukan konsolidasi di tengah pergeseran kembali ke pandangan yang lebih hawkish terhadap kebijakan The Fed," kata Tai Wong, trader logam independen yang berbasis di New York.

Baca juga: Begini Cara Memulai Investasi Emas dengan Modal Rp 100.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com