Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Memulai Investasi Emas dengan Modal Rp 100.000

Kompas.com - 01/08/2023, 15:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mulai memiliki instrumen investasi, besaran uang tidak menjadi masalah.

Dengan Rp 100.000, seseorang sudah dapat memiliki instrumen investasi, salah satunya adalah jenis logam mulia emas.

Beragam plaform investasi saat ini menyediakan tabungan emas yang dapat dimulai dengan nominal yang terjangkau.

Baca juga: Investasi Emas Kian Menjanjikan, Antam Perkuat Penjualan Domestik

Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi Mike Rini Sutikno mengatakan, uang Rp 100.000 ini relatif tidak terlalu besar.

Asumsinya, uang Rp 100.000 dapat dengan mudah dialokasikan setiap bulan oleh pekerja yang mau mulai berinvestasi.

"Jadi kalau punya Upah Minimum Regional (UMR) sebesar Rp 4 juta, maka dengan menyisihkan Rp 100.000 itu diasumsikan tidak memberatkan dan dapat dilakukan rutin," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (1/8/2023).

Baca juga: 5 Tips Memulai Investasi Emas

Ia mengatakan, masyarakat dapat memilih instrumen investasi menabung emas dengan uang Rp 100.000.

Namun, uang Rp 100.000 jelas tidak cukup untuk membeli 1 gram emas yang saat ini memiliki harga sekitar Rp 1 juta per gram.

Mike menjelaskan, saat ini masyarakat tidak perlu memiliki emas secara fisik, tetapi hanya menyimpan nilainya.

Baca juga: Cara Investasi Emas di Pegadaian dan Untung Ruginya


Masyarakat bisa memanfaatkan tabungan emas online, misalnya yang disediakan oleh Pegadaian.

"Anda bisa investasi ke emas itu dengan menabung, bahkan tidak perlu Rp 100.000, kalau punya Rp 20.000 bahkan bisa dikonversi menjadi nol koma berapa emas," jelas dia.

"Jadi nilai emasnya yang kita simpan, sementara fisiknya itu tidak kita simpan, tapi dapat diambil kalau sudah memenuhi pecahan emas," imbuh dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com