JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melemah pada Kamis (18/4/2024). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Senin (22/4/2024) berakhir di zona merah pada level 7.087,31 atau melemah 1,11 persen.
Founder WH Project William Hartanto mengatakan, net sell asing turut serta menekan IHSG khususnya dari saham-saham blue chip yang sensitif terhadap pelemahan rupiah, dan mengalami penurunan kinerja, ASII adalah salah satunya.
“Dengan ditembusnya support IHSG pada 7122, maka IHSG telah mengkonfirmasi pola head & shoulders yang merupakan pola bearish, maka pelemahan berpotensi untuk berlanjut,” kata William dalam analisisnya.
Baca juga: IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun
Secara teknikal, pola head and shoulders IHSG telah terkonfirmasi pada saat pelemahan menembus level 7.122, sehingga IHSG memasuki tren melemah. Saat ini masih ada support terdekat pada 7.000.
“Memperhatikan faktor tersebut, hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan melemah, range 7.000 saham 7.154,” kata William.
Research Division MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana mengatakan, hari ini IHSG rawan terkoreksi namun terbatas, setelah pekan lalu melemah 1,11 persen ke level 7.087 dan disertai oleh munculnya volume penjualan.
“Namun koreksi IHSG tertahan oleh MA200. Diperkirakan posisi IHSG sedang berada di akhir wave A dari wave (2), sehingga koreksi IHSG akan relatif terbatas dan berpeluang menguat untuk membentuk wave B. Adapun rentang penguatan IHSG akan menguji kembali 7.134 sampai 7.245, selanjutnya IHSG masih rawan terkoreksi kembali ke rentang 6.891sampai 6.983,” kata Herditya.
Baca juga: IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260
Adapun rekomendasi saham dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain sebagai berikut.