Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Kompas.com - 26/04/2024, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

1. Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyoroti program Makan Siang Gratis yang diusung Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Beredar kabar bahwa program tersebut membutuhkan 6,7 ton beras per tahun.

Menurut Bayu, jumlah tersebut cukup besar untuk kebutuhan program. Bulog, kata dia, belum mendapatkan penugasan terkait hal tersebut.

"Tapi ini bukan hanya angka resmi, hanya membaca itu sekitar 6,7 juta ton (beras) kebutuhan per tahun. Itu angkanya besar," kata Bayu dalam acara Halal Bihalal di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Bayu mengatakan, pihaknya masih menunggu kebijakan kongkret pemerintah berikutnya terkait pengadaan beras untuk program tersebut.

Meski demikian, ia memprediksi stok ketersediaan beras nasional akan dialihkan yang sebelumnya dihitung dari suatu komunitas ke program makan siang.

Selengkapnya klik di sini.

2. Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Sebab, Indonesia memiliki cadangan devisa (cadev) yang cukup kuat.

Mengutip data Bank Indonesia (BI), posisi cadangan devisa Indonesia di akhir Maret 2024 sebesar 140,4 miliar dollar AS. Angka itu setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Cadangan devisa kita kan kuat jadi tidak perlu terlalu khawatir," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Selain itu, menurutnya, BI pasti akan melakukan langkah yang tepat untuk mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah agar tidak jatuh lebih dalam.

Selengkapnya klik di sini.

3. Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Institute Management and Development (IMD) mengungkap tiga kota di Indonesia yaitu Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam smart city terbaik di Asia Tenggara berdasarkan hasil survei Smart City Indeks (SCI) 2024.

Jakarta, Medan, dan Makassar masing-masing menduduki peringkat 103, 112, dan 114 dari total 142 kota dunia yang disurvei pada IMD SCI 2024. Sementara lima smart city terbaik di Asia Tenggara adalah Singapura (5), Kuala Lumpur (73), dan Bangkok (84), Hanoi (97) dan Jakarta (103).

“Laporan tahunan SCI dirilis untuk membantu pemerintah kota dalam membangun kota masa depan yang tangguh dan mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman,” kata Presiden Smart City Observatory Bruno Lanvi bagian dari IMD World Competitiveness Center, yang melakukan penelitian tersebut dalam keterangan tertulis, Kamis (25/4/2024).

"Untuk Indonesia, data SCI relevan untuk membantu upaya merancang ibu kota baru di Nusantara, sebab hasil riset ini memberikan pedoman dan gambaran bagaimana inovasi dan pengembangan kota-kota masa depan," sambungnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com