BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Lakuemas

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Kompas.com - 29/04/2024, 16:33 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di tengah gejolak ekonomi global yang penuh ketidakpastian, banyak orang mencari cara untuk melindungi aset. Investasi saham, properti, dan reksa dana mungkin menawarkan potensi keuntungan tinggi. Akan tetapi, instrumen tersebut tak jarang diiringi risiko yang juga besar.

Di sinilah logam mulia, khususnya emas, tampil sebagai alternatif investasi yang menarik dengan reputasi sebagai safe haven atau pelindung kekayaan.

Emas telah menjadi bagian penting dari sejarah keuangan dan perdagangan manusia sejak zaman kuno. Logam mulia ini juga punya sifat unik, yaitu tidak mudah terpengaruh oleh faktor eksternal, seperti inflasi atau perubahan nilai mata uang fiat. Sebaliknya, nilai logam mulia tersebut meningkat dari waktu ke waktu.

Salah satu contoh nyata adalah saat krisis keuangan global pada 2008. Ketika pasar saham anjlok dan nilai aset lain merosot tajam, harga emas justru mengalami kenaikan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa emas dapat bertindak sebagai penyeimbang dalam portofolio serta meminimalkan risiko kerugian di masa ekonomi sulit.

Baca juga: Berpotensi Naik Lagi, Emas Tetap Jadi Safe Haven Andalan di 2024

Selain itu, emas bersifat likuid, yakni mudah dijual kapan saja sehingga membantu investor ketika membutuhkan akses dana cepat dalam keadaan darurat. Keunggulan ini tidak ditemukan pada aset lain, contohnya properti.

Dengan nilai intrinsik yang stabil dan kemampuannya untuk bertahan dalam menghadapi ketidakpastian pasar, emas tidak hanya dianggap sebagai aset investasi yang aman, tetapi juga sebagai simbol kekayaan dan kestabilan finansial.

Dikutip dari Kompas.id, Jumat (5/1/2024), praktisi pasar modal dan pengajar Program Studi Magister Ekonomi Terapan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Yohanis Hans Kwee menjelaskan, emas merupakan instrumen investasi yang patut dilirik pada 2024.

Hal itu didasari oleh prediksi kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) yang akan mengakhiri kenaikan suku bunga acuan dan berpeluang menurunkannya pada pertengahan 2024.

Baca juga: Memahami Pajak Investasi Emas

Penurunan suku bunga acuan, menurut Yohanis, menjadikan emas sebagai instrumen investasi yang menarik. Emas berbeda dengan instrumen lain. Logam mulia ini tidak menawarkan imbal hasil (yield), tapi keuntungan modal (capital gain).

Meski begitu, penting untuk diingat bahwa investasi emas bukanlah tanpa risiko. Karena harganya fluktuatif, emas tidak cocok digunakan sebagai instrumen investasi jangka pendek.

Idealnya emas digunakan sebagai investasi jangka menengah atau panjang. Hal ini mengingat harganya yang cenderung meningkat dalam jangka panjang.

Selain itu, investor juga perlu memahami harga beli emas dan harga jual emas atau buy back. Harga beli emas biasanya lebih tinggi daripada harga jual emas.\

Baca juga: Rendah Risiko, Simak 5 Keuntungan Investasi Emas

Memulai investasi emas

Jika menginginkan sensasi memiliki logam mulia secara nyata, investor bisa membeli emas batangan. Pastikan pembeliannya dilakukan di butik yang punya reputasi baik dan bersertifikat demi keamanan serta keaslian produk.

Opsi lain yang menawarkan kemudahan dan keamanan dalam berinvestasi emas adalah emas digital. Berbeda dengan emas fisik yang membutuhkan penyimpanan dan berisiko kehilangan, emas digital menawarkan kepraktisan serta ketenangan.

Emas digital disimpan di brankas aman terakreditasi sehingga investor tidak perlu repot menyimpannya secara fisik. Selain itu, pembelian ataupun penjualannya bisa dilakukan secara online dengan mudah, kapan pun dan di mana saja.

Tak sulit menemukan platform investasi emas digital. Salah satunya adalah Lakuemas yang merupakan anak perusahaan dari PT Central Mega Kencana (CMK).

Baca juga: Kolaborasi dengan The Palace Jeweler, Lakuemas Hadirkan Promo “Ketupat Emas”

PT CMK sendiri dikenal sebagai perusahaan multinasional di bidang perhiasan ritel dengan toko-toko, seperti Mondial, Frank & Co., dan The Palace Jeweler. Lakuemas memiliki lebih dari 100 toko di seluruh Indonesia.

Lakuemas telah terdaftar resmi di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan merupakan anggota Indonesia Clearing House (ICH) serta Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX). Cadangan emasnya disimpan di ICDX yang ditunjuk secara khusus oleh Bappebti.

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan, Lakuemas bisa menjadi pilihan ideal bagi para investor emas pemula atapun berpengalaman.

Bagi pemula, misalnya, pembelian emas, baik fisik ataupun digital, bisa dimulai dari gram kecil tanpa dikenakan biaya sertifikat tambahan. Hal ini membuka peluang bagi investor pemula dengan modal terbatas untuk memulai investasi emas. Emas yang dijual di Lakuemas pun berkualitas tinggi, dengan kadar 99,99 persen.

Baca juga: Lakuemas Elite Bikin Investasi Emas Digital Jadi Lebih Cuan

Lakuemas juga menawarkan kemudahan penyimpanan emas secara gratis. Hal ini membebaskan investor dari kekhawatiran kehilangan atau kerusakan fisik. Fleksibilitas pun menjadi keunggulan platform ini. Investor dapat menjual atau menarik emas kapan pun membutuhkannya.

Keuntungan berinvestasi emas di Lakuemas tak berhenti di situ. Platform ini juga menghadirkan harga emas yang lebih murah dari pasaran, dengan selisih harga jual dan beli yang lebih baik.

Bagi Anda yang menginginkan emas fisik, Lakuemas menyediakan opsi untuk mendapatkan emas fisik dengan seri baru.

Tidak hanya hadir dalam bentuk situs web dan aplikasi seluler, Lakuemas juga didukung lebih dari 100 toko offline di berbagai pusat perbelanjaan ternama di seluruh Indonesia.

Untuk mengetahui info lebih lengkap mengenai Lakuemas, Anda bisa mengunjungi website resmi Lakuemas atau akun Instagram @lakuemas.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com