Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Kompas.com - 02/05/2024, 16:26 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) terus berinovasi dalam memperkuat instrumen pasar keuangan syariah guna mendukung pemulihan ekonomi global.

Pada Annual Meeting IsDB ke-50, yang diselenggarakan pada 27-30 April 2024 di Riyadh, Arab Saudi.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan kesuksesan Indonesia sebagai negara penerbit Green Sukuk terbesar di dunia, yang mendapatkan apresiasi dari 57 negara anggota IsDB.

Baca juga: Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023, Rabu (29/11/2023)KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023, Rabu (29/11/2023)

Dikutip dari keterangan tertulis BI, Kamis (2/5/2024), pada pertemuan yang bertema "Accelerating Climate Finance through Green and Sustainability Sukuk," Perry menekankan tiga faktor kunci dalam keberhasilan Indonesia mengembangkan dan mengelola sukuk.

Pertama, komitmen dan koordinasi yang kuat melalui mitra yang tepat, serta sosialisasi secara masif.

Kedua, strategi dan kerangka Green Sukuk yang jelas, didukung oleh kebijakan dan kerjasama antar negara.

Ketiga, penerbitan sukuk sebagai instrumen untuk mendukung kebijakan moneter dan pengembangan pasar uang.

Baca juga: Simak, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Untuk lebih lanjut mendukung stabilitas nilai tukar rupiah, BI telah meluncurkan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), sebuah instrumen moneter pro-market yang dapat menjadi alternatif untuk mengelola likuiditas bagi pelaku keuangan syariah.

Negara-negara anggota IsDB menyambut baik upaya BI dalam menjembatani pasar keuangan jangka panjang dengan pasar keuangan jangka pendek.

Inisiatif penerbitan Sukuk Bank Indonesia (SUKBI) yang menjadi instrumen utama dalam pendalaman pasar keuangan dan pengelolaan moneter syariah, menjadi inspirasi bagi bank sentral lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Whats New
Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com