Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Kompas.com - 16/05/2024, 07:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, porsi pembiayaan untuk kendaraan listrik masih sangat kecil di Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan, saat ini porsi penyaluran pembiayaan untuk kendaraan listrik masih sangat kecil di kisaran 0,01 persen dari total piutang pembiayaan.

"Dengan perkembangan kendaraan listrik yang cukup pesat serta kuatnya dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem electric vehicle (EV), pembiayaan EV ke depan diperkirakan akan terus meningkat," kata dia dalam keterangan tertulis, ditulis Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Ia menambahkan, pembiayaan kendaraan listrik diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong percepatan terbentuknya ekosistem pembiayaan hijau (green financing) di Indonesia.

Agusman memerinci, pada kuartal I-2024 memang terdapat penurunan penjualan kendaraan baru. Namun, pembiayaan kendaraan bermotor tumbuh baik secara tahunan maupun bulanan.

"Outstanding piutang pembiayaan pada perusahaan pembiayaan untuk pembiayaan kendaraan bermotor baru terus tumbuh positif sebesar 14,19 persen secara tahunan (yoy) dan 3,75 persen sepanjang tahun (ytd)," terang dia.

Ia menambahkan, OJK akan tetap memonitor dampak penurunan penjualan kendaraan bermotor ini kepada kinerja industri pembiayaan.

Baca juga: Masih Adopsi Tahap Awal, Pembiayaan Kendaraan Listrik Perlu Didorong

Secara umum, piutang pembiayaan tercatat senilai Rp 488,52 triliun pada kuartal I-2024. Angka ini tumbuh 12,17 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh pembiayaan investasi yang meningkat 13,05 persen secara tahunan.

Adapun, profil risiko perusahaan pembiayaan atau multifinance terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) net tercatat sebesar 0,70 persen dan NPF gross sebesar 2,30 persen. Gearing ratio PP turun tercatat sebesar 2,30 kali, atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali.

Baca juga: Adira Finance Catat Pembiayaan Kendaraan Listrik Tembus Rp 189 Miliar pada 2023


Sebelumnya, salah satu perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) melaporkan, pembiayaan yang digelontorkan untuk pembiayaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) mencapai Rp 189 miliar sampai akhir 2023.

Jumlah tersebut tumbuh dibandingkan jumlah pembiayaan kendaraan listrik pada 2022 yang baru menyentuh Rp 29,6 miliar.

Chief of Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani Mendrofa mengungkapkan, jumlah kendaraan listrik yang dibiayai perusahaan mencapai 4.319 unit. Jumlah tersebut terdiri dari sekitar 3.967 motor listrik, dan sisanya atau sekitar 400-an unit adalah mobil listrik.

"Jumlah (value pembiayaan) itu mobil listrik 65 persen sedangkan motor listrik sebesar 35 persen," kata dia dalam konferensi pers Paparan Kinerja 2023 Adira Finance, Selasa (13/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Langkah Pemerintah Tingkatkan Literasi Keuangan Penyandang Disabilitas

Whats New
Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Pahami, Ini Cara Perpanjang STNK Secara Online

Whats New
Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Pelaku UMKM Bisa Jajaki Pasar Internasional lewat BSI International Expo 2024

Whats New
Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung 'Sport Tourism' di Jakarta

Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung "Sport Tourism" di Jakarta

Whats New
Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Potensi Gas Melimpah di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur Buka Pasar Baru

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Menguat 1,37 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.430 Per Dollar AS

Whats New
Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Bos Bulog Beri Penjelasan soal Beras Impor Sempat Tertahan di Pelabuhan

Whats New
Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Whats New
Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Pemerintah Bakal Bangun Pipa Gas Dumai - Sei Mangkei pada 2025

Whats New
KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

KB Bank Salurkan Fasilitas Kredit Lebih dari Rp 700 Miliar kepada Mayadapa Healthcare

BrandzView
BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

BSI International Expo 2024, Wapres: Buka Peluang Investasi dengan Pelaku Halal Global

Whats New
HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

HUT Ke-24, KPPU Ingin Ubah Kelembagaan lewat Pola Pikir dan Kepemimpinan yang Lebih Baik

Whats New
Izin Tambang untuk PBNU Segera Terbit, Kapan?

Izin Tambang untuk PBNU Segera Terbit, Kapan?

Whats New
Kata BI soal Maraknya Kejahatan Bermodus QRIS

Kata BI soal Maraknya Kejahatan Bermodus QRIS

Whats New
Gubernur BI Beberkan Pemicu Rupiah Tertekan hingga Tembus Rp 16.400 Per Dollar AS

Gubernur BI Beberkan Pemicu Rupiah Tertekan hingga Tembus Rp 16.400 Per Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com