Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Bank Lewat "Fintech Lending" Masih Rendah

Kompas.com - 19/06/2024, 20:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan dikabarkan mulai memperkecil pendanaan chanelling melalui fintech peer-to-peer lending atau fintech lending.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, porsi dari pembiayaan perbankan kepada pihak lembaga keuangan nonbank swasta memang tergolong rendah.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae memerinci, pembiayaan bank melalui lembaga keuangan nonbank hanya berkisar 4-5 persen.

Dari jumlah tersebut, lebih dari setengah atau sekitar separuh pembiayaan ke sektor non bank, disalurkan melalui perusahaan pembiayaan.

"Sehingga, penurunan atau peningkatan kredit perbankan kepada fintech lending tidak terlalu berpengaruh di sisi kinerja perbankan secara keseluruhan," kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Rabu (19/6/2024).

Baca juga: OJK: Industri Fintech Lending Mulai Cetak Laba

Ia menambahkan, penyesuaian porsi pendanaan kepada tiap-tiap golongan debitor tentunya juga dilakukan bergantung kepada permintaan kredit dari golongan debitor dimaksud.

Porsi pendanaan tersebut tentu dilakukan dengan mempertimbangkan banyak faktor seperti prioritas penyaluran kredit bank, risiko debitor, serta potensi keuntungan.

Lebih lanjut, Dian menerangkan, kredit tercatat bank yang disalurkan kepada swasta Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB) umumnya berskema executing.

Ini berarti risiko akibat kegagalan pembayaran oleh debitor akhir menjadi tanggungan pihak LKNB.

"Dan risiko bank ada pada kemampuan membayar LKNB," tandas Dian.

Baca juga: OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

 


Sebagai informasi, pendanaan dari sektor perbankan mendominasi portofolio di industri fintech lending.

Data OJK menunjukkan, per Januari 2024, industri perbankan telah memberikan pendanaan sekitar Rp 31,14 triliun melalui fintech lending.

Jumlah tersebut setara dengan 51,64 persen dari total outstanding pinjaman fintech lending.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Spend Smart
Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Whats New
Data Bocor dan Dijual di 'Dark Web', Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Data Bocor dan Dijual di "Dark Web", Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Whats New
Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Whats New
MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

Whats New
Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang 'Triple' Defisit

Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang "Triple" Defisit

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Whats New
Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Whats New
Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Whats New
PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi 'Online' lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi "Online" lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

Whats New
Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat 'Paylater'

Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat "Paylater"

Whats New
Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Whats New
Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Whats New
BEI Bukukan Laba Bersih Rp 578,67 Miliar pada 2023

BEI Bukukan Laba Bersih Rp 578,67 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com