Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Kompas.com - 22/05/2024, 13:32 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia adalah produsen karet terbesar di dunia di peringkat kedua. Deretan daerah penghasil karet terbesar di Indonesia didominasi provinsi-provinsi yang ada di Sumatera.

Karet sendiri adalah komoditas andalan ekspor di Indonesia setelah kelapa sawit. Di Tanah Air, karet dibudidayakan sejak ratusan tahun silam.

Banyak perkebunan karet sudah dibuka sejak era penjajahan Kolonial Belanda. Tanaman karet pertama kali diperkenalkan di Indonesia tahun 1864 oleh Belanda.

Pohon karet pertama ditanam di area Kebun Raya Bogor sebagai tanaman koleksi. Selanjutnya dilakukan pengembangan karet untuk kemudian ditanam di sejumlah daerah untuk tujuan komersial.

Baca juga: Daftar 7 BUMN Terbesar di Indonesia dari Sisi Aset, Siapa Juaranya?

Sebagian besar karet dipakai untuk bahan baku pembuatan ban kendaraan. Sementara sisanya diperuntukan untuk pembuatan sarungan tangan, benang, hingga produk alas kaki.

Daerah penghasil karet terbesar di Indonesia

Mengutip data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, provinsi di Indonesia sebagai penghasil karet terbesar adalah provinsi Sumatera Selatan dengan produksi mencapai 767.000 ton setahunnya.

Di peringkat kedua daerah penghasil karet terbesar di Indonesia adalah Sumatera Utara dengan produksi mencapai 307.000 ton.

Berikutnya penghasil karet terbesar di Indonesia urutan ketiga dan kempat masing-masing adalah Jambi sebesar 285.500 ton dan Riau yang mencatatkan produksi 214.000 ton.

Baca juga: Sesama Produsen Karet Terbesar Dunia, Mendag Ajak Thailand Stabilkan Harga

Berikut 10 daerah penghasil karet terbesar di Indonesia:

  1. Sumatera Selatan: 767.000 ton
  2. Sumatera Utara: 307.800 ton
  3. Jambi: 285.500 ton
  4. Riau: 214.800 ton
  5. Kalimantan Barat: 183.200 ton
  6. Kalimantan Selatan: 153.200 ton
  7. Kalimantan Tengah: 136.400 ton
  8. Sumatera Barat: 122.000 ton
  9. Lampung: 116.700 ton
  10. Bengkulu: 87.100 ton

Dari data di atas tampak bahwa provinsi di Pulau Sumatera sangat mendominasi sebagai daerah penghasil karet terbesar di Indonesia.

Daerah penghasil karet terbesar di Indonesia lainnya yakni:

  1. Kalimantan Timur: 66.300 ton
  2. Aceh: 63.900 ton
  3. Kepulauan Bangka Belitung: 38.600 ton
  4. Jawa Barat: 36.900 ton
  5. Jawa Tengah: 23.700 ton
  6. Jawa Timur: 17.400 ton
  7. Kepulauan Riau: 10.300 ton
  8. Banten: 8.400 ton
  9. Papua: 4.800 ton
  10. Sulawesi Selatan: 3.800 ton
  11. Sulawesi Tengah: 2.500 ton
  12. Maluku: 700 ton
  13. Kalimantan Utara: 200 ton
  14. Sulawesi Tenggara: 100 ton

Di urutan kedua daerah penghasil karet terbesar di Indonesia ditempati Sumatera Utara.http://hutanb2011.blogspot.com Di urutan kedua daerah penghasil karet terbesar di Indonesia ditempati Sumatera Utara.

Baca juga: Asosiasi: Hasil Panen Kratom Lebih Besar dibandingkan Karet...

Sejarah karet di Indonesia

Melansir Harian Kompas, di dunia industri, ada dua tipe karet yang dikenal luas, yakni karet alam dan karet sintetis. Karet alam dibuat dari getah (lateks) dari pohon karet (Hevea brasiliensis), sementara tipe sintetis dibuat dari produk sampingan minyak bumi.

Tanaman Hevea brasiliensis sebagai sumber karet alam berasal dari Brasil, Amerika Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Whats New
Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Whats New
Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Whats New
Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Whats New
Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Whats New
Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Whats New
Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Whats New
Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Whats New
Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Whats New
Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Whats New
Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Whats New
Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Whats New
Bos Bulog Ungkap Alasan Mengapa RI Bakal Akuisisi Sumber Beras Kamboja

Bos Bulog Ungkap Alasan Mengapa RI Bakal Akuisisi Sumber Beras Kamboja

Whats New
Luhut Bantah Negara Tak Mampu Biayai Program Makan Siang Gratis

Luhut Bantah Negara Tak Mampu Biayai Program Makan Siang Gratis

Whats New
Suku Bunga Tidak Naik, Ini Strategi Bank Indonesia Stabilkan Rupiah

Suku Bunga Tidak Naik, Ini Strategi Bank Indonesia Stabilkan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com