Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Kompas.com - 22/05/2024, 13:32 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Tanaman ini masuk ke Indonesia pada abad ke-18 dan mulai dibudidayakan di Sumatera Utara pada tahun 1903 dan di Pulau Jawa pada tahun 1906. Tanaman karet merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh sampai umur 30 tahun.

Tanaman karet baru bisa menghasilkan getah karet setelah lebih dari lima tahun dan sudah bisa disadap untuk diambil getahnya pada awal tahun keenam. Secara ekonomis tanaman karet dapat disadap selama 15 sampai 25 tahun.

Baca juga: Produsen Karet RI Terancam Kesulitan Ekspor ke Uni Eropa, Mengapa?

Indonesia pada masa kolonial atau sebelum Perang Dunia II pernah tercatat sebagai penghasil getah karet terbesar dunia.

Kini Indonesia tercatat penghasil karet alam terbesar kedua di dunia setelah Thailand. Produksi karet kering Indonesia tiap tahun rata-rata mencapai 3,37 juta ton atau berkontribusi hampir seperempat produksi karet dunia.

Provinsi di Indonesia sebagai penghasil karet terbesar adalah provinsi Sumatera Selatan. Kemudian Sumatera Utara, Jambi, Riau, dan Kalimantan Barat. Lima provinsi itu berkontribusi lebih dari 50 persen produksi karet nasional.

Sebagian besar produksi karet nasional diekspor ke sejumlah negara di Kawasan Asia, Eropa, dan Amerika.

Berdasarkan data FAO, Indonesia adalah negara pengekspor karet alam terbesar di dunia yang setiap tahun mengekspor 2,7 juta ton getah karet alam kering atau memberikan kontribusi hingga 34,30 persen terhadap total ekspor karet alam dunia.

Lima besar negara tujuan ekspor karet alam Indonesia adalah Amerika Serikat, Japang, China, India, dan Korea Selatan.

Baca juga: Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com