Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Belanja Bansos Capai Rp 70,5 Triliun

Kompas.com - 27/06/2024, 20:56 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan belanja bantuan sosial (bansos) telah terealisasi sebesar Rp 70,5 triliun hingga 31 Mei 2024.

“Belanja bansos mencapai Rp 70,5 triliun, ini artinya terjadi kenaikan 12,7 persen dibandingkan bansos tahun lalu Rp 62,5 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa dilansir dari Antara, Kamis (27/6/2024).

Peningkatan realisasi bansos didorong oleh penyaluran bansos Kartu Sembako periode Mei dan Juni yang disalurkan sekaligus pada Mei.

Secara rinci, penyaluran bansos yang dilakukan oleh Kementerian Sosial mencapai Rp 37,4 triliun untuk Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan Kartu Sembako bagi 18,7 juta KPM.

Baca juga: Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 132,2 Triliun, Sri Mulyani: Turun 12,2 Persen

Penyaluran melalui Kementerian Kesehatan tercatat sebesar Rp 19,3 triliun untuk Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JKN) kepada 96,8 juta peserta.

Realisasi bansos yang disalurkan melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencapai Rp 11,9 triliun untuk bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 8 juta siswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi 766,7 ribu mahasiswa.

Bansos melalui Kementerian Agama tercatat sebesar Rp 1,6 triliun untuk PIP bagi 1,5 juta siswa dan KIP Kuliah bagi 47 ribu mahasiswa.

Sementara bansos yang disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terealisasi sebesar Rp 100 miliar.

Baca juga: Sri Mulyani Beberkan Penyebab Rupiah Tertekan

Secara keseluruhan, realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga 31 Mei 2024 tercatat sebesar Rp 824,3 triliun atau 33,4 persen dari pagu. Nilai itu tumbuh 15,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Belanja yang disalurkan melalui kementerian/lembaga (K/L) tercatat sebesar Rp388,7 triliun atau 35,6 persen dari pagu.

Sementara belanja non-K/L tercatat mencapai Rp 435,6 triliun atau 31,6 persen dari pagu, yang dipengaruhi oleh realisasi subsidi energi dan pembayaran manfaat pensiun.

APBN pada Mei 2024 mengalami defisit sebesar 0,10 persen dengan nilai Rp 21,8 triliun. Pendapatan negara tercatat sebesar Rp 1.123,5 triliun atau melambat 7,1 persen dan belanja negara Rp 1.145,3 triliun atau tumbuh 14 persen.

Baca juga: Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com