Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Ingatkan Pengusaha Depot Air Minum Perhatikan Kualitas dan Standar Kebersihan

Kompas.com - 30/06/2024, 08:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Air minum yang bersih dan higienis telah menjadi kebutuhan masyarakat, terutama di perkotaan, di tengah sumber baku air bersih yang semakin langka.

Depot Air Minum (DAM) menjadi salah satu alternatif penyedia dan menjadi bisnis yang terus tumbuh. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian tahun 2023, sebanyak 31,87 persen penduduk Indonesia menggunakan air minum isi ulang sebagai sumber utama air minum.

Pada tahun 2024, terdapat 78.378 depot air minum di Indonesia, namun hanya 53.261 yang layak higienitas sanitas pangan (HSP) dan 1.755 yang memiliki Sertifikat Layak Higienis dan Sanitasi (SLHS).

Baca juga: Lewat Anak Usaha, Telkom Perkuat Bisnis B2B untuk Solusi Digital Perusahaan Air Minum Daerah

Ilustrasi air mineral.Dok. Shutterstock/Alter-ego Ilustrasi air mineral.

Umumnya usaha depot air minum berbentuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dikelola secara perorangan.

Mengingat pentingnya kualitas air baku dan standar kebersihannya bagi konsumen, diperlukan seperangkat aturan dan standar guna melindungi keamanan konsumen. Dalam jangka panjang, standar pengelolaan bisnis DAM yang baik, juga mampu menjamin keberlangsungan usaha.

Ketua Asosiasi Depot Air Minum Indonesia (Asdamindo) Erik Garnadi menyatakan, pengelola usaha depot air minum perlu memperhatikan standar keamanan dan kualitas air. Dia menjelaskan, hanya 2 persen dari total pengusaha depot air minum yang memiliki izin sertifikat layak higienis dan sanitasi.

Dengan adanya standar pengelolaan usaha DAM, masyarakat sehat terhindar dari penyakit bawaan dari air minum yang tidak memenuhi standar baku mutu kesehatan.

Baca juga: Inpres Air Minum dan Sanitasi Bakal Segera Terbit, PUPR: Februari Insya Allah

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com