Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Investasi Syariah

Kompas.com - 29/05/2024, 10:35 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi syariah kian diminati oleh anak muda belakangan ini. Jumlah investor syariah terus tumbuh setiap tahun.

Pada dasarnya, investasi syariah memiliki prinsip-prinsip yang menjauhkan investor dari perbuatan yang tidak baik. Namun demikian, calon investor perlu memperhatikan beberapa hal sebelum memulai langkah investasi syariah.

Ahli Finansial Syariah Greget Kalla Buana mengatakan, sebelum melakukan investasi pada produk syariah seorang calon investor harus memiliki pengetahuan terlebih dahulu terhadap jenis-jenis instrumen investasi syariah.

Baca juga: Simak, Kelebihan Instrumen Investasi Syariah untuk Calon Investor

"Yang pertama (dalam investasi), mau syariah mau konvensional yang penting adalah invest in what you know. Jadi investasi di produk yang kita paham," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (28/5/2024).

Ia menambahkan, seorang calon investor juga perlu memiliki ketrampilan untuk membeli instrumen investasi terkait. Hal itu perlu dimulai dengan pengenalan membeli sedikit demi sedikit sampai investor mengetahui dengan pasti cara kerja instrumen investasi itu.

Setelah itu, calon investor harus memiliki uang dingin (idle money) yang dapat digunakan untuk investasi. Dalam perencanaan keuangan, jumlah uang yang harus disisihkan untuk investasi juga penting diperhatikan.

Baca juga: Simak 5 Cara Atur THR untuk Investasi Syariah

"Kalau konteksnya syariah, perlu diperhatikan kepatuhan syariah dari produk yang dibeli. Artinya halal produknya, kemudian legal, dia memenuhi aturan. Ketiga adalah logis, normalnya manusia, ketika dihitung antara imbal hasil dikaitkan dengan risiko itu logis," terang dia.

Namun demikian, menurut Greget, dalam investasi syariah halal saja belum cukup. Investasi juga perlu memperhatikan unsur thayibb atau halal plus. Artinya, instrumen itu harus memperhatikan kemaslahatan umum atau keberpihakan pada kepentingan umum.

"Investasi di saham syariah yang indeksnya halal, tetapi apakah dia juga memberikan manfaat ke lingkungan, kemanusiaan, sosial, pendidikan dan lain-lain. Itu penting juga," ungkap dia.

Baca juga: Tips Mengelola Investasi Syariah untuk First Jobber

Selain itu, investasi syariah juga penting memperhatikan unsur barokah. Hal ini berarti, sumber yang digunakan untuk investasi adalah sumber yang dibenarkan, bukan dari pencucian uang (money laundry) atau pencurian.

Lebih lanjut, Greget menjabarkan, saat ini jumlah investor saham syariah lebih banyak dari sukuk syariah. Pada kuartal IV-2023, jumlah investor saham syariah ada sekitar 130.000. Pada periode yang sama, investor sukuk di Indonesia sekitar 60.000-70.000 orang.

"Pada periode itu (kuartal IV-2023), ada penerbitan sukuk tabungan dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan jumlahya sekitar 60.000-70.000. Artinya, jumlahnya itu itu jelas lebih banyak investor saham syariah," ujar dia.

Baca juga: 5 Jenis Investasi Syariah yang Menguntungkan

Namun demikian, ia menambahkan, jumlah tersebut tidak secara utuh mencerminkan ketertarikan investor pada instrumen syariah. Hal tersebut juga perlu dilihat dari jumlah instrumen investasi syariah yang ada di pasar investasi.

"Diminati itu tidak dilihat dari berapa banyak jumlah investornya," imbuh dia.

Selain itu, minat masyarakat pada investasi syariah juga dipengaruhi oleh tingkat literasi yang dimiliki masyarakat. Hal itu mencakup pengetahuan dan kemudahan masyarakat untuk membeli produk asuransi terkait. Sebagai contoh, saat ini produk sukuk ritel saat ini baru diterbitkan oleh pemerintah Indonesia atau dapat dibeli melalui securities crowd funding (SCF).

Baca juga: Minat Investasi Syariah? Ini Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Whats New
Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Whats New
Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Whats New
Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Whats New
Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Whats New
Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Whats New
Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Whats New
Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Whats New
Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Whats New
Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Whats New
Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Whats New
Bos Bulog Ungkap Alasan Mengapa RI Bakal Akuisisi Sumber Beras Kamboja

Bos Bulog Ungkap Alasan Mengapa RI Bakal Akuisisi Sumber Beras Kamboja

Whats New
Luhut Bantah Negara Tak Mampu Biayai Program Makan Siang Gratis

Luhut Bantah Negara Tak Mampu Biayai Program Makan Siang Gratis

Whats New
Suku Bunga Tidak Naik, Ini Strategi Bank Indonesia Stabilkan Rupiah

Suku Bunga Tidak Naik, Ini Strategi Bank Indonesia Stabilkan Rupiah

Whats New
Harga Emas Terbaru 21 Juni 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 21 Juni 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com