Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Kemungkinan BTN Syariah Alihkan Haluan Akuisisi ke Bank Victoria Syariah

Kompas.com - 18/06/2024, 14:48 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses merger antara unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan PT Bank Muamalat Indonesia (Tbk) belum menunjukkan kemajuan.

Terakhir, proses merger baru sampai tahap due diligence atau uji tuntas untuk melihat valuasi dari Bank Muamalat. Namun begitu, keputusan untuk melanjutkan proses terhambat oleh keterlambatan pengumpulan data.

Selain Bank Muamalat, BTN Syariah sempat dikabarkan juga memiliki ketertarikan dengan PT Bank Victoria Syariah (BVS) sejak akhir 2023 lalu.

Baca juga: Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Ilustrasi aplikasi mobile banking Bank Muamalat.SHUTTERSTOCK/FARZAND01 Ilustrasi aplikasi mobile banking Bank Muamalat.

Lantas seberapa besar kemungkinan BTN Syariah mengalihkan haluannya ke Bank Victoria Syariah dibandingkan Bank Muamalat?

Direktur Utama Bank Victoria Syariah Dery Januar menjelaskan, pihaknya belum mendapatkan informasi terkini tentang rencana akuisisi oleh BTN.

"Hal itu merupakan kapasitas pemegang saham untuk memberikan penjelasan," kata dia kepada Kompas.com, ditulis Selasa (18/6/2024).

Namun begitu, ia menjelaskan, adanya konsolidasi dengan pihak mana saja seharusnya akan berdampak positif sepanjang memiilik satu tekat yang sama yaitu memperluas layanan syariah untuk masyarakat.

Baca juga: Apa Kabar Rencana Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat?

Konsolidasi memungkinkan hal tersebut dapat terjadi dengan kondisi yang lebih efisien dalam skala ekonomi.

"Saat ini kami juga masih terus fokus untuk growth menambah peranan dalam pengembangan layanan perbankan syariah di Indonesia, antara lain melalui sinergi dengan perusahaan induk maupun entitas bisnis syariah lain," imbuh dia.

Menurut dia, kinerja Bank Victoria Syariah ditopang dengan pertumbuhan aset yang menghasilkan laba secara berkelanjutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com